Setelah ramai diperbincangkan pada tahun 2020, pesawat uji baru untuk program penerbangan hipersonik, Talon-A atau TA-0, akhirnya akan diluncurkan perusahaan kedirgantaraan California Stratolaunch pekan ini. Pesawat yang tidak memiliki mesin layaknya pesawat ulang-alik Buran dan Columbia ini akan dibawa pesawat Stratolaunch ke ketinggian 35 ribu kaki dan melepasnya.
Baca juga: Stratolaunch, Pesawat dengan Sayap Terlebar di Dunia Sukses Terbang Perdana
Pesawat terbesar di dunia -jika diukur dari lebar sayap- Stratolaunch akhirnya terbang kembali untuk kedua kalinya pada akhir April, usai dua tahun nganggur atau pasca penerbangan perdana pada pertengahan April 2019 lalu.
Ketika itu, pesawat berjuluk The Roc yang dikembangkan oleh salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen, ini fokus persiapan untuk mengubah arah bisnisnya, dari semula sebagai kendaraan peluncur roket pembawa satelit orbit rendah, menjadi kendaraan peluncur untuk reusable hypersonic flight research vehicles atau kendaraan penelitian penerbangan hipersonik.
Pesawat dengan nama resmi Scaled Composites Model 351 Stratolaunch, yang memiliki total 28 roda, dan bentang sayap sejauh 117 meter ini, diketahui menjalani uji terbang untuk kedua kalinya di Mojave Air and Space Port di California, Amerika Serikat (AS), pada pukul 7.30 waktu setempat.
Dari data RadarBox, Stratolaunch terbang selama tiga jam, berkeliling di sekitar langit Gurun Mojave, dengan dikawal pesawat pendamping, Cessna Citation, sebelum akhirnya mendarat kembali di tempat yang sama.
Setelahnya, belum ada informasi lanjutan apapun mengenai hasil penerbangan tiga jam kemarin, dalam rangka persiapan untuk mengubah arah bisnis Stratolaunch usai berpindah kepemilikan.
Sepeninggal Allen pada 2018 lalu, Cerberus Capital Management tercatat sebagai pemilik baru Stratolaunch.
Pada saat itu, mereka langsung melakukan evaluasi sehingga muncullah ide untuk membawa pesawat dengan enam mesin Pratt & Whitney PW4056 yang diambil dari dua Boeing 747 itu ke bisnis peluncuran kendaraan penelitian hipersonik, sebuah pesawat yang setidaknya bisa melesat hingga Mach 5 atau lima kali kecepatan suara. Setelah bertahun-tahun, TA-0 pun muncul sebagai jawaban atas ide itu.
Baca juga: Dua Tahun Nganggur, Pesawat Terbesar di Dunia Stratolaunch Akhirnya Terbang Lagi
Dilansir New Atlas, The Roc akan membawa TA-0 ke ketinggian 35 ribu kaki kemudian melepaskannya dan membiarkannya terbang di kecepatan lebih dari Mach 5 dan mendarat di runway. Data-data dari TA-0 akan dilakukan untuk meneliti lebih lanjut tentang berbagai aspek penerbangan hipersonik.
Bila tak ada aral melintang, penerbangan perdana The Roc dan TA-0 akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. Targetnya adalah menguji coba sistem peluncuran yang ada di The Roc sebelum digunakan untuk penelitian penerbangan hipersonik yang sesungguhnya pada uji coba selanjutnya.