Berada di Daerah Operasional (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, Stasiun Walikunkun merupakan stasiun kereta api kelas II. Berada pada ketinggian +74 meter diatas permukaan laut, stasiun ini berada di Walikunkun, Widodaren, Ngawi dan letaknya paling barat di Daop 7 Madiun.
Baca juga: Serba Antik dan Terawat, Si Kecil Stasiun Bedono Punya Segudang Cerita
Bangunan lama stasiun dan gudangnya merupakan peninggalan Staatsspoorwegen. Namun saat ini telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan sepur badung pada jalur 4 sehingga digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, awalnya Stasiun Walikunkun dengan bangunan lama memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur satu lama sebagai sepur lurus dan satu lagi sepur badug atau jalur buntu yang berada di sebelah timur bangunan stasiun. Setelah jalur ganda mulai beroperasi pada 30 November 2019 kemarin di ruas Geneng – Kedungbanteng, jalurnya menjadi empat.
Bahkan ketika pembangunan jalur ganda ini, ada perubahan diagram lintasan stasiun dengan membongkar jalur 2 lama dan menambahkan satu jalur belok di isi selatan bangunan lama sebagai jalur 1. Sehingga jalur 2 lama menjadi jalur 3 dan jalur 3 lama menjadi jalur 2.
Stasiun Walikunkun sendiri juga melakukan perubahan pada sistem sinyalnya yang awalnya sistem mekanik menjadi elektrik. Stasiun Walikunkun hadir setelah Staatsspoorwegen mulai membangun jaringan kereta api pertama mereka di Indonesia pada tahun 1875 silam tepatnya di wilayah timur.
Lintas awal yang berhasil diselesaikan adalah Surabaya – Pasuruan sepanjang 63 km dan dalam perkembangannya Staatsspoorwegen berhasil membangun jaringan kereta api di wilayah timur sampai ke Madiun. Bahkan Staatsspoorwegen melajukan pembangunannya sampai ke wilayah tengah yakni Solo.
Adapun stasiun yang dibuat oleh Staatsspoorwegen yakni Stasiun Walikunkun, Kedungganlar, Paron, Geneng dan Barat. Namun sebelum berubah sebutan menjadi stasiun ini semua merupakan sebuah halte yang berada di lintas Madiun – Solo.
Baca juga: Terkenal Karena Didi Kempot, Inilah Jejak Sejarah Stasiun Solo Balapan
Tak hanya pembuatan yang bersejarah oleh Staatsspoorwegen, beberapa mitos yakni Rondo Kuning dari daerah Walikunkun yang terletak di sebelah selatan rel kereta dan Rondo ireng dari sebelah barat pasar desa. Rondo kuning sendiri dalam bahasa Indonesia memiliki arti janda dan keduanya ternyata hanya mitos belaka. Bahkan kedua mitos ini tidak ada kaitan dengan Stasiun Walikunkun alias sebagai pemanis saja.