Monday, November 25, 2024
HomeDaratStasiun di Jepang Akan Uji Coba Alat Deteksi Benda Berbahaya

Stasiun di Jepang Akan Uji Coba Alat Deteksi Benda Berbahaya

Sebagai negara dengan kemajuan teknologi yang cukup pesat, Jepang akan menguji sistem pendeteksi benda berbahaya yang dibawa penumpang kereta api. Rencananya sistem deteksi ini akan diuji coba pada akhir Maret 2019 untuk meningkatkan keamanan dalam transportasi umum.

Baca juga: Alat Pemindai dan Detektor Logam Uji Coba Perdana di Stasiun MRT Little India

Pejabat Kementerian Transportasi mengatakan, pembuat peralatan untuk sistem ini telah mengajukan proposal ke Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata agar perangkat sistem ini bisa mendeteksi benda berbahaya seperti piasu dan bahan peledak yang dibawa oleh penumpang kereta api. Dilansir KabarPenumpang.com dari staradvertiser.com (17/1/2019), dengan adanya sistem ini, pejabat tersebut mengatakan pihak pemerintah akan menguji langkah-langkah keamanan yang diterapkan.

Selain itu pemerintah juga ingin melihat apakah dengan adanya sistem keamanan di kereta api ini merepotkan penumpang atau tidak. Sedangkan untuk menguji kelayakan perangkat setiap hari dan akan dibandingkan selama acara internasional terkemuka yang akan dilaksanakan di Tokyo yakni Olimpiade dan Paralimpik.

Bulan Februari direncanakan uji coba sistem tersebut akan dilakukan di stasiun bawah tanah Kasumigaseki, tetapi rinciannya dapat berubah disebabkan pihak kementerian baru saja menerima proposal dari pembuat perangkat dan operator kereta api pada Senin (14/1/2019).

“Kami juga sadar akan seruan untuk meningkatkan keamanan di kereta,” ujar pejabat kementerian tersebut.

Diketahui pada bulan Juni 2018 , satu penumpang tewas dan dua lainnya terluka ketika seorang lelaki berusia 20an dengan pisau mengamuk di dekat Yokohama saat naik kereta cepat dari Tokyo ke Osaka. Setelah kejadian itu, kementerian transportasi segera mempertimbangkan untuk memperkenalkan inspeksi bagasi, tetapi rencana itu ditentang oleh perusahaan kereta api.

Sebagai gantinya, kementerian memutuskan untuk melarang membawa pisau yang tidak terbungkus di kereta mulai bulan April. Operator kereta api berpendapat bahwa inspeksi tidak nyaman karena mereka menambah waktu transit untuk penumpang. Mereka juga mengatakan sulit menemukan ruang di stasiun untuk dipersembahkan untuk tujuan inspeksi.

Sedangkan di Singapura, alat pendeteksi logam mulia mulai seperti di bandara dipasang di stasiun MRT Singapura dan mulai diuji coba pada Desember 2018 kemarin. Alat pemindai ini untuk memeriksa barang bawaan penumpang.

Baca juga: Akibat Tas Make Up Lolos dari Alat Pemindai, 700 Penumpang Terdampar di Bandara Munich

Karena hal ini beberapa penumpang mengeluhkan adanya pendeteksian barang bawaan mereka. Sebab dalam waktu sepuluh menit rata-rata ada empat orang yang melalui pemindaian. Meski begitu ada pula penumpang yang merasa aman.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru