Wednesday, April 9, 2025
HomeAnalisa AngkutanSriwijaya Air Jadi Operator All-Boeing 737 Satu-satunya di Indonesia

Sriwijaya Air Jadi Operator All-Boeing 737 Satu-satunya di Indonesia

Maskapai Sriwijaya Air menyita perhatian publik setelah kecelakaan pesawat Boeing 737-500 PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 pada Sabtu 9 Januari 2021 lalu, di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Baca juga: Berapa Banyak Pesawat Boeing 737 All Series yang Masih Terbang dan dalam Pesanan?

Namun, terlepas dari itu, di kalangan avgeeks atau pecinta penerbangan, Sriwijaya Air dikenal sebagai satu-satunya maskapai penerbangan berjadwal di Indonesia yang mengoperasikan all-Boeing 737.

Dari data ch-aviation.com, saat ini barisan armada Sriwijaya Air berjumlah 15 pesawat dan semua itu berasal dari keluarga Boeing 737 dimana varian dominannya adalah Boeing 737-800 atau Boeing 737 Next Generation (NG). Singkatnya, Sriwijaya Air mengoperasikan dua varian Boeing 737, Boeing 737 NG dan Boeing 737 Klasik.

Boeing 737-800 menyumbang 60 persen dari total armada atau memiliki total sebanyak sembilan unit. Pesawat tersebut rata-rata berusia 15,2 tahun. Saat ini, karena efek pandemi hanya lima pesawat yang beroperasi secara aktif. Adapun empat pesawat lainnya digrounded di hub maskapai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Umumnya, pesawat-pesawat tersebut pernah digunakan maskapai lainnya alias pesawat bekas, seperti Garuda Indonesia, JetLite, Nordwind Airlines, dan Xiamen Airlines.

Sriwijaya Air disebut cocok dengan pesawat berkapasitas 189 kursi ini dari segi pola bisnis yang dibangun maskapai.

Selain Boeing 737 NG, Sriwijaya Air juga mengoperasikan Boeing 737-500 yang salah satu di antaranya terlibat kecelakaan awal tahun lalu.

Dari lima pesawat twinjet tersebut hanya satu yang aktif. Tiga dari empat sisanya digrounded di tiga titik di Jakarta; Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Bandara Pondok Cabe. Satunya lagi digrounded di Bandara Juanda, Surabaya.

Sebagaimana pesawat Boeing 737 Generasi Pertama, yang secara dimensi dan kemampuan kalah dengan Boeing 737 Klasik yang datang belakangan, Boeing 737-500 juga demikian, tak lebih mumpuni dibanding armada Boeing 737 NG Sriwijaya Air. Dari segi kapasitas, misalnya, Boeing 737-500 hanya sanggup membawa `120 penumpang.

Meski begitu, maskapai menyisiasati kabin dengan cukup baik, dimana jarak antar kursi ditingkatkan menjadi 35 inci, lebih luas dibanding Boeing 737-800 Sriwijaya Air yang menawarkan jarak antar kursi sebesar 30-32 inci.

Selain itu, dari segi konfigurasi, Sriwijaya Air menawarkan tata letak kursi 2-2, lebih sedikit dan nyaman dibanding tata letak 3-3 pada Boeing 737-800.

Baca juga: Ini Deretan Maskapai Pertama yang Operasikan Setiap Tipe Boeing 737, Ada Maskapai Indonesia!

Satu armada lain yang melengkapi formasi all-Boeng 737 Sriwijaya Air adalah Boeing 737-900ER, pesawat terbesar dan terbaru maskapai. Pesawat ini diregistrasi sebagai PK-CMP dan relatif lebih muda dibanding yang lain -Boeing 737-500 rata-rata berusia27,5 tahun dan Boeing 737-800 rata-rata berusia 15,2 tahun- yaitu 7,17 tahun.

Tak seperti pesawat Sriwijaya Air lainnya, PK-CMP adalah pesawat baru yang diterima maskapai pada Agustus 2015. Pesawat mampu mengangku sebanyak 220 penumpang dalam satu kelas dan menawarkan jara kursi 30-32 inci.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru