Sri Lanka tengah diambang kebangkrutan akibat krisis ekonomi serta jebakan hutang menggunung dari Cina. Namun, beberapa bulan sebelum negara tersebut disebut bangkrut hingga terjadi kerusuhan dimana-mana, Sri Lanka lebih dahulu membuka bandara pertama dan tertua, Bandara Ratmalana, setelah 54 tahun stop operasi.
Baca juga: Bandara “Bandaranaike” Kolombo, Saksi Bisu Beberapa Pendaratan Darurat Garuda Indonesia
Bandara Ratmalana sendiri didirikan pada tahun 1938 di Kolombo, Sri Lanka. Ketika itu sampai sebelum adanya Bandara Internasional Bandaranaike, bandara ini merupakan bandara internasional utama di Sri Lanka.
Namun pada akhir 1960-an, Bandara Internasional Bandaranaike di Katunayake diresmikan dan Ratmalana diubah menjadi bandara domestik.
Sejak saat itu, Bandara Bandaranaike menjadi bandara utama di Sri Lanka yang melayani penerbangan internasional. Tapi, Ratmalana masih tetap menjadi bandara tertua di Sri Lanka.
Akan tetapi, setelah 54 tahun, otoritas Sri Lanka mengumumkan bahwa Bandara Ratmalana mulai melayani penerbangan internasional.
Laporan Times of India, penerbangan dari Maladewa dengan kapasitas 50 penumpang ini akan menjalankan tiga penerbangan setiap minggu ke Kolombo, dan akan terus berkembang menjadi lima penerbangan per minggu di waktu mendatang.
Untuk menyambut turis asing pertama kalinya di bandara ini akan diadakan sebuah upacara yang diselenggarakan di bandara. Karena biasanya maskapai yang berasal dari Maladewa akan mendarat di Bandara Bandaranaike di Kolombo.
Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Sri Lanka (CAASL), akan ada tiga penerbangan mingguan yaitu setiap hari Minggu, Selasa, dan Kamis dan akan beroperasi antara Bandara Internasional Velana di Maladewa dan Bandara Ratmalana di Sri Lanka.
Menurut pejabat dari Maldivian Airlines, hampir 9 ribu penduduk Maladewa tinggal di dekat bandara Ratmalana, yang sekarang akan membuat perjalanan mereka menjadi lebih nyaman.
Indonesia bisa dibilang memiliki sejarah tersendiri dengan bandara di Sri Lanka, yaitu Bandara Internasional Bandaranaike.
Bandara Internasional Bandaranaike, atau yang biasa juga disebut Bandara Katunayake atau Bandara Internasional Kolombo ini pertama kali beroperasi sebagai pangkalan udara Royal Air Force (Angkatan Udara Inggris) pada tahun 1944 pada masa Perang Dunia II.
Baca juga: Kolombo, “Kota Keramat” Bagi Garuda Indonesia yang Terbang Menuju Tanah Suci
Kemudian pada tahun 1957, Perdana Menteri Salomon West Ridgeway Dias Bandaranaike memindahkan semua lapangan terbang Militer Inggris dari Ceylon (Nama jajahan Inggris sebelum berubah menjadi Sri Lanka), dan lapangan terbang tersebut diserahkan kepada Royal Ceylon Air Force (RCyAF) dan lapangan tersebut berganti nama menjadi Katunayake.
Sejak dibuka pada tahun 1960an menggantikan Bandara Ratmalana, tercatat, pesawat-pesawat Indonesia pernah beberapa kali mengalami insiden. Terakhir, insiden di bandara tersebut melibatkan Airbus A330 Garuda Indonesia GA972 yang mendarat darurat akibat kepulan asap dari pesawat.