Salah satu instrumen di bandara ini memiliki tugas untuk mendorong pesawat mundur menuju taxiway, sebelum akhirnya ‘merangkak’ menuju runway dan lepas landas. Kendati tak terlihat langsung oleh para penumpang dari dalam ruang kabin, namun towing car memiliki peranan penting dalam dunia aviasi global.
Baca Juga: Parade Kendaraan Besar di Apron Bandara, Inilah Jenis dan Fungsinya
Dapat Anda bayangkan sendiri tenaga yang dihasilkan oleh kendaraan yang ukurannya tidak terlalu beda jauh dengan mobil konvensional ini, tentu sangat besar bukan? Nah, dengan spesifikasi khusus yang tersematkan pada towing car, ada kendaraan modern yang diketahui mampu melakukan pekerjaan yang sama.
Disarikan KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, Tesla Model X P100D baru-baru saja menyedot perhatian dunia setelah moda yang dikepalai oleh Elon Musk ini mampu menarik sebuah Boeing 787-9 Dreamliner tanpa muatan milik maskapai berlogo kangguru, Qantas Airways. Di atas kertas, bobot kosong Dreamliner mencapai 110.677 kg, sementara bobot maksimum saat take off adalah 252.650 kg.
Apron di Melbourne Airport pun seolah menjadi saksi dari tonggak sejarah di dunia transprtasi ini. Dilaporkan, Selasa (15/5/2018) kemarin kendaraan berjenis All-Electric Sport Utility Vehicle (SUV) menunjukkan kapabilitasnya dengan cara menderek pesawat berkapasitas 236 penumpang ini.
Tentu saja, momen ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak Tesla untuk mencatatkan namanya di dalam buku Guinness World Record sebagai penderekan terberat yang dilakukan oleh kendaraan listrik.
Adapun momen bersejarah ini tercipta berkat dual electric motors yang tertanam di dalamnya, sehingga torsi yang diciptakan Tesla Model X P100D sangatlah besar. Mengutip dari laman resmi qantasnewsroom.com.au (15/5/2018), mobil listrik ini berhasil menderek Boeing 787-9 Dreamliner yang hanya bermuatkan sedikit bahan bakar sejauh 300 meter.
Baca Juga: Qantas Airways – The “Flying Kangaroo” Rajai Maskapai Teraman di Dunia
“Ini bukan kali pertama armada kita ditarik oleh mobil listrik, karena kami telah menggunakan towing car bertenaga listrik di Sydney dan Canberra,” tulis pihak Qantas dalam laman resminya tersebut. “Ini merupakan salah satu rencana kami untuk mengurangi emisi rumah kaca.,” tambahnya.
Pihak Qantas sendiri tidak menampik bahwa masih banyak instrumen pendukung yang menggunakan bahan bakar diesel. “Kendati penggunaan Electric Vehicle (EV) masih sangat sedikit, namun hal tersebut dapat berpengaruh besar terhadap masa depan energi berkelanjutan,” terangnya.