Setiap operator kereta api biasanya memberikan nama kepada stasiun tempat kereta melintas dan berhenti sesuai nama daerahnya. Namun Indian Railways sepertinya menjadi satu-satunya operator yang memiliki stasiun tapi tidak memberikan penamaannya.
Baca juga: Di India Ada Stasiun Kereta Tanpa Nama
Pasalnya pemberian nama ini tergantung pada kebijaksanaan pemerintah negara bagian yang bersangkutan. Sehingga ketika pemerintah negara bagian ingin mengubah nama kota dan ingin agar merefleksikan papan nama termasuk di stasiun kereta api, mereka akan mengajukan ke kementerian Dalam Negeri.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari indianexpress.com, hal ini seperti pemerintah Uttar Pradesh saat ingin mengganti nama Stasiun Mughalsarai, Indian Railways harus menunggu Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah negara bagian untuk menyelesaikan formalitas. Setelah itu nama secara resmi diubah menjadi Pandit Deen Dayal Upadhyaya Junction di papan nama stasiun dan tiket.
Hal ini juga sama ketika perubahan nama Allahabad ke Prayagraj. Indian Railway mengatur bahasa yang ditampilkan pada papan nama stasiun dan dikenal sebagai Indian Railway Works manual di mana dokumen setebal 260 halaman yang mengkodekan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi teknik sipil.
Bahasa untuk penamaan stasiun sendiri menggunakan Bahasa Hindi dan Inggris, tetapi seiring berjalannya waktu, diperintahkan bahwa bahasa ketiga yang menjadi bahasa lokal harus dimasukkan. Karena tidak sesederhana itu, pihak kereta api mau tak mau tetap harus mendapat persetujuan dari pemerintah negara bagian yang terkait dengan pengejaan nama-nama dalam tiga bahasa sebelum meletakkannya di papan nama stasiun.
“Nama-nama stasiun akan dipamerkan dalam urutan berikut, Bahasa Daerah, Hindi dan Inggris, kecuali untuk Tamil Nadu di mana penggunaan bahasa Hindi akan dibatasi pada stasiun-stasiun penting dan pusat-pusat peziarah sebagaimana ditentukan oleh Departemen Komersial. Di mana bahasa Regional adalah bahasa Hindi, papan nama akan berada dalam dua bahasa, bahasa Hindi dan bahasa Inggris …,” kata Manual.
Seperti di Uttar Pradesh, bahasa Urdu menjadi salah satu bahasa resmi yang tertulis di papan nama stasiun. Uttarakhand pernah menjadi bagian dari Uttar Pradesh, sehingga stasiun Dehradun terus memiliki Urdu di papan tulis. Bisa dikatakan bahasa Urdu menjadi bahasa unik yang bukan bahasa daerah yang terbatas pada negara bagian tertentu.
Indian Railway memiliki aturan terpisah untuk menulis nama stasiun dalam bahasa ini pada papan namanya. Paragraf 424 Manual Pekerjaan memiliki bagian terpisah yang mencantumkan kabupaten di seluruh India di mana semua stasiun memiliki nama dalam bahasa Urdu bersama dengan bahasa lain.
Daftar ini telah diperbarui dari waktu ke waktu. Ia memiliki hampir 100 distrik dari negara bagian India Selatan ke Maharashtra ke Bihar. Bahkan setelah ini, jika ada bahasa yang menurut penduduk setempat harus diwakili pada papan nama stasiun, departemen kereta api yang bersangkutan diberi mandat untuk memasukkannya setelah berdiskusi dengan Komite Konsultasi Pengguna Kereta Api Zonal dan pemerintah negara bagian.
Sebuah BJP MLA telah menulis kepada Kementerian Perkeretaapian untuk mendapatkan nama yang ditulis dalam bahasa Sanskerta, sementara sebuah kelompok lokal secara lokal keberatan dengan skrip Urdu dihapus. Kantor-kantor kereta api lokal menulis kepada otoritas distrik untuk mendapatkan nama resmi bahasa Sansekerta September lalu dan juga pada Februari tahun ini. Untuk saat ini, Railways menyatakan bahwa papan nama di Uttarakhand akan terus menampilkan nama dalam bahasa Inggris, Hindi, dan Urdu.
Dengan adanya ini mengingatkan bahwa beberapa waktu lalu, di jalur Indian Railway ada satu stasiun tak bernama. Stasiun tanpa identitas tersebut letaknya berada sekitar 35 km dari Bardhaman di Benggala Barat. terletak di jalur Bankura dan Massagram, stasiun ini terletak di antara dua desa yakni Raina dan Rainagarh.
Baca juga: Mirip di Bandara, Dua Stasiun Kereta di India Dilengkapi Sensor Thermal Canggih
Awalnya stasiun ini memiliki nama dan dikenal dengan Rainagarh. Namun penduduk desa Raina tidak suka dengan ini karena mereka mengatakan, stasiun tersebut dibangun di atas tanah desa Raina. Penduduk desa Raina percaya bahwa stasiun ini harus dinamai Raina bukannya Rianagarh. Karena masalah ini, kemudian terjadi pertengkaran di antara dua penduduk desa. Adanya perselisihan nama stasiun tersebut terdengar hingga ke operator kereta api.
Setelah perselisihan, Indian Railways kemudian menghapus nama stasiun dari semua papan tanda yang di pasang di sana. Hal ini kemudian membuat banyak penumpang bingung dan bermasalah.