Dalam persiapannya menyambut Olimpiade Tokyo tahun 2020 mendatang, Toyota mendukung proyek mobil terbang yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap berlangsungnya perhelatan 4 tahunan tersebut. Diketahui, perusahaan manufaktur otomotif multinasional asal Jepang tersebut menginvestasikan 40 juta yen atau setara dengan Rp4,8 miliar untuk SkyDrive, mobil terbang yang menyerupai drone mahakarya Toyota.
Baca Juga: Terima Kucuran Dana Segar, Volocopter Fokus Kembangkan VTOL Andalannya
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (17/5/2017), tugas yang nantinya akan dibebankan kepada SkyDrive ini bisa dibilang cukup simpel, yaitu hanya menyalakan api olimpiade, penanda ajang Olimpiade Tokyo 2020 resmi dibuka. Adapun Cartivator, sekelompok pegawai Toyota yang menjadi penggerak proyek SkyDrive ini mengandalkan crowdfunding dan berbagai sumbangan lainnya untuk tetap berada di timeline mereka, yaitu menciptakan sebuah prototipe yang akan diterbangkan awal tahun depan.
Konsep SkyDrive ini sendiri mirip dengan quadcopter, moda udara yang hanya memiliki satu tempat duduk dan dilengkapi oleh baling-baling besar di setiap sudutnya. Bisa dibilang SkyDrive tidak sama dengan konsep mobil terbang lainnya, seperti AeroMobil yang pada dasarnya hanya sebuah mobil yang ditambahkan sayap pada bagian sampingnya dan terlihat seperti pesawaat berukuran mikro.
Cartivator mengatakan bahwa SkyDrive hanya memiliki panjang 9,5 kaki (2,9 meter), lebar 4,3 kaki (1,3 meter), dan tinggi 3,6 kaki (1,1 meter). Cartivator pun menggembar-gemborkan bahwa SkyDrive merupakan mobil terbang terkecil di dunia yang memiliki banyak keuntungan. Moda udara futuristik ini dapat melaju hingga kecepatan 93 mph atau setara dengan 150 km per jam.
Baca Juga: Antara Fakta dan Mitos Pada Penerapan Mobil Otonom
Adapun visi dari tim Cartivator adalah untuk menciptakan sebuah moda udara, dimana setiap orang dapat terbang dari satu titik ke titik lainnya sesuai permintaan, tanpa memerlukan bandara atau landas pacu. Visi tersebut, menurut Cartivator, rencananya akan terealisasi pada tahun 2050 mendatang, dimana mereka yakin bahwa semua moda transportasi sudah mengalami pembaruan dan beralih ke era otomatisasi.
Moda ini mengadopsi sistem Vertical Take-Off Landing (VTOL), itulah yang menyebabkan moda ini tidak membutuhkan landas pacu untuk mengudara atau landing. Menurut jadwal, Cartivator akan mulai melakukan penjualan terhadap SkyDrive pada tahun 2023 mendatang, atau 3 tahun pasca Olimpiade Tokyo.