Dewasa ini, pengembangan moda transportasi udara memang tengah ramai digalakkan oleh sejumlah perusahaan. Tidak melulu mengembangkan pesawat narrow body bertenaga ‘super’ untuk menempuh perjalanan antar benua saja, pun dengan pengembangan taksi udara yang kini tengah diupayakan untuk bisa segera beroperasi secara legal. Diantara sejumlah perusahaan yang ikut berkecimpung di ranah taksi udara, salah satu yang siap untuk mengudara di tahun 2020 dan didaulat sebagai yang paling ramah lingkungan adalah Skai.
Baca Juga: Terima Kucuran Dana Segar, Volocopter Fokus Kembangkan VTOL Andalannya
Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (7/6/2019), Chief Technology Officer (CTO) sekaligus co-founder dari Alaka’i Technologies (induk perusahaan dari Skai), Brian Morrison mengatakan bahwa dirinya sangat percaya diri dengan teknologi yang dikembangkannya – dimana moda electric Vertical Take Off Landing (eVTOL) ini mampu untuk mendarat di berbagai landasan, namun tetap memiliki cost per mile yang sama dengan Uber ride yang ada di darat.
“Selain itu, kami (Skai) juga tidak seperti kebanyakan perusahaan yang mengedepankan penggunaan baterai litium, namun menggunakan bahan bakar hidrogen yang mampu membuat Skai mengudara lebih dari 20 menit,” ujar Brian Morrison.
“Penggunaan bahan bakar hidrogen ini juga berterima dengan uji sertifikasi yang dilayangkan oleh Federal Aviation Administration (FAA), dan kami percaya bahwa Skai dapat memulai operasi komersialnya pada tahun 2020 mendatang,” imbuhnya percaya diri.
Jika dilihat dari bentuknya, Skai memiliki desain yang sangat mirip dengan Volocopter, dimana Skai juga dilengkapi dengan enam baling-baling yang berada di setiap sisi sebelah atas kabin dan mampu mengangkut hingga enam penumpang sekaligus. Menurut Brian Morrison, carian hidrogen yang menjadi bahan bakar dari Skai ini berada di dalam on board.
“Sebenarnya, Skai menggunakan hidrogen dalam bentuk gas, maka dari itu ada proses perubahan senyawa dari cair menjadi gas di dalam Skai dengan cara pemanasan,” terang Brian Morrison.
Baca Juga: Soal Taksi Udara, Inilah Serangkaian ‘PR’ yang Kudu Diselesaikan Volocopter
Sementara untuk tangki penampungan cairan hidrogen ini sendiri, Brian Morrison mengatakan bahwa Skai memiliki beberapa varian volume, mulai dari 110 liter hingga yang paling besar adalah 400 liter. Tentu saja, semakin besar volumenya, maka semakin jauh pula jarak tempuhnya – mulai dari 420 mil (676km) hingga 430 mil (692km), dengan waktu mengudara hingga empat jam lamanya.
Menyinggung soal murahnya tarif yang akan dikenakan untuk Skai di masa yang akan datang (sebanding dengan perjalanan darat menggunakan Uber), Brian Morrison mengatakan bahwa ini dapat tercapai karena harga dari hidrogen yang diperkirakan akan lebih murah dari bahan bakar lainnya. Selain itu, mudahnya Skai untuk dioperasikan dari darat juga akan berperan dalam penentuan tarif pengoperasiannya kelak.