Setelah dua tahun dibuat babak belur, denyut bisnis dan perdagangan di Singapura mulai bergairah dalam beberapa bulan belakangan. Menurunnya penyebaran Covid-19 secara global yang dibarengi pembukaan pembatasan perjalanan dari banyak negara, telah berimbas positif bagi sektor usaha di Negeri Pulau tersebut.
Baca juga: Terminal 5 Bandara Changi Ditargetkan Rampung Tahun 2030
Dan, pembangunan Terminal 5 Bandara Changi yang sempat dihentikan sementara akibat fase awal Covid-19 pada Mei 2020, rupanya siap dikebut kembali, yaitu dengan harapan agar dapat dioperasikan pada pertengahan tahun 2030. Dikutip dari straitstimes.com (17/5/2022), kabar pembangunan kembali Terminal 5 dikatakan Menteri Perhubungan Singapura S Iswaran dalam ajang Changi Aviation Summit yang dihadiri 300 pemimpin penerbangan global, eksekutif penerbangan senior, dan pembuat kebijakan.
Dasar dari dilanjutkannya proyek Terminal 1 adalah tren pemulihan saat ini dalam industri penerbangan Singapura dan secara global yang memungkinkan pemerintah untuk melanjutkan proyek tersebut. Pada bulan Maret lalu, diperkirakan 1,14 juta penumpang melewati Bandara Changi, menandai pertama kalinya sejak awal pandemi dengan tanda satu juta dilewati.
Begitu perbatasan Singapura dibuka penuh pada bulan April, lalu lintas penumpang di bandara meningkat lebih dari dua kali lipat, mendekati 40 persen dari tingkat sebelum pandemi. Sebelumnya, lebih dari 68 juta penumpang melewati bandara utama Singapura. Sekarang, pergerakan penumpang di dalam Changi berada di sekitar 20 persen dari tingkat pra-pandemi.
Saatt ini, jika ada pelambatan pergerakan penumpang disebabkan oleh lambatnya pemulihan jumlah penumpang internasional di kawasan tertentu. Hal ini disebabkan pasar-pasar penting Singapura seperti Cina, Hong Kong, dan Jepang masih menutup akses.
Terminal 5 Bandara Changi adalah bagian dari proyek pengembangan Changi East, proyek seluas 1.080 hektar akan menjadi proyek perluasan bandara yang paling signifikan dalam lebih dari tiga dekade. Aspek lain dari proyek ini adalah kehadiran tiga landasan pacu, pembangunan terowongan dan sistem bawah tanah, fasilitas pendukung sisi darat dan penerbangan, dan Zona Industri Timur Changi.
Untuk lebih memperkuat posisi Changi sebagai hub udara, Terminal 5 dipersiapkan untuk menangani hingga 50 juta penumpang per tahun untuk tahap awal. Terminal besar ini akan terhubung dengan terminal penumpang lainnya dan akan mencakup luas daratan yang setara dengan lebih dari 660 lapangan sepak bola.
Iswaran menyebut bahwa penundaan dua tahun pembangunan Terminal 5 mempunyai sisi positif, karena desain Terminal 5 telah melalui pembaruan menjadi lebih mudah beradaptasi dan fleksibel. “Kami telah mengambil kesempatan dari jeda dua tahun untuk meninjau secara komprehensif desain Terminal 5 agar lebih modular dan fleksibel, dan meningkatkan ketahanan dan keberlanjutannya. Kami akan memobilisasi kembali konsultan desain dan teknik secara progresif, untuk memperbarui dan menyempurnakan lebih lanjut.”
Baca juga: Demi Pembangunan Terminal 5, Bandara Changi Kutip Pajak Hingga S$15 Per Penumpang
Di bawah desain yang lebih adaptif, Terminal 5 diharapkan dapat diakses secara shift. Ruang dapat dengan mudah diubah untuk mengakomodasi pusat pengujian dan ruang karantina jika ada kebutuhan di masa mendatang, sambil tetap digunakan sebagai ruang acara publik atau area lounge selama waktu reguler.