Singapore Airlines dan SilkAir belum lama ini resmi meluncurkan konsep makanan kelas ekonomi baru pada penerbangan jarak pendek di bawah tiga setengah jam. Selain menghadirkan lebih banyak variasi menu, konsep tersebut juga menghadirkan tempat dan peralatan makan (sendok serta garpu) ramah lingkungan.
Baca juga: Revolusioner! Tempat Makan di Pesawat Terbuat dari Bahan Alami dan Bisa Dimakan
Dikutip dari businesstravelerusa.com, konsep baru tersebut efektif berlaku sejak 1 Desember lalu. Seluruh pelanggan disuguhkan sekitar 40 hidangan baru dengan variasi lokal maupun internasional di setiap penerbangan.
Menu-menu tersebut secara bergilir akan hadir di setiap penerbangan; termasuk hidangan tradisional Singapura, seperti bubur, laksa, dan mee siam.
Berbagai variasi hidangan tersebut dilengkapi oleh semangat maskapai dalam menerapkan standar hijau, dengan menghadirkan konsep pengemasan baru. Konsep ini diklaim 80 persen mengurangi penggunaan plastik.
Di bawah konsep baru tersebut, makanan di dalam box dan cup anti bocor yang terbuat dari kertas bersertifikat Forest Stewardship Council, dengan penutup box dan sendok serta garpu makan terbuat dari bambu yang dibungkus kertas sehingga lebih ramah lingkungan.
Box makan ramah lingkungan ini, secara dimensi lebih kecil dari tempat makan yang terbuat dari casserole plastik, namun lebih dalam, sehingga tetap menampung kuantitas makanan dalam jumlah yang sama. Selain itu, box ini juga anti bocor dan tahan panas. Dengan begitu jadi lebih aman bila dimasukkan ke oven. Box atau wadah makan ramah lingkungan ini juga berkualitas food grade sehingga aman untuk makanan dan tidak merubah rasa setelah dipanaskan.
Kemasan baru yang dikembangkan bersama SATS, mitra katering maskapai penerbangan yang berbasis di Singapura ini, tidak hanya memperluas dan meningkatkan kualitas pilihan menu kelas ekonomi, tetapi juga menawarkan nilai tambah keberlanjutan (ramah lingkungan) yang signifikan. Penggunaan bahan baku kertas sebagai wadah makanan on board Singapore Airlines juga diklaim menjadikan penerbangan hemat bahan bakar karena pesawat lebih ringan.
Baca juga: Ngeri! Ada Sekrup dalam Hidangan Sup di First Class Singapore Airlines
Di samping itu, bahan-bahan yang masih menggunakan plastik, seperti gelas dan polibag juga diolah oleh SATS jadi bahan bakar yang dapat menggantikan bahan bakar fosil dan batu bara.
“Kami senang dapat menawarkan variasi dan kualitas makanan yang lebih banyak pada penerbangan jarak pendek kami, termasuk pilihan dari favorit lokal Singapura yang populer. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk meningkatkan pengalaman pelanggan sambil menjaga keberlanjutan di garis depan operasi kami,” kata Yeoh Phee Teik, senior vice president customer experience Singapore Airlines.