Siemens Logostics belum lama ini resmi meluncurkan software (perangkat lunak) penanganan bagasi dan operasi bandara terbaru, Baggage 360. Software ini diklaim membawa sederet manfaat, termasuk baggage delay hingga 22 persen dan penghematan biaya repatriasi.
Baca juga: Tekan Delayed Baggage Rate, Siemens Pasok Sistem Penanganan Bagasi di Bandara Incheon
“Peluncuran Baggage 360 adalah langkah penting menuju digital twin untuk proses penanganan bagasi (bandara),” kata CEO Siemens Logistics, Michael Reichle, seperti dikutip dari Airport Technology.
“Representasi virtual dari operasi real-time membantu bandara untuk memantau dan mengelola proses dari jarak jauh dan intuitif. Pelanggan proyek percontohan kami terkesan dengan bagaimana fungsionalitas tambahan meningkatkan efisiensi operasional mereka,” tambahnya.
Disebutkan, Baggage 360 menawarkan berbagai kelebihan, seperti estimasi aliran bagasi real-time, peta interaktif semua pergerakan di bandara serta alat perencanaan dan simulasi kebutuhan sumber daya (petugas) untuk bandara, maskapai penerbangan, dan ground handler.
Dengan begitu, pengelola bandara bisa merencanakan dan mengoptimalkan penempatan atau ketersediaan petugas di lapangan sesuai dengan kebutuhan.
Berbagai fitur yang ditawarkan Baggage 360 dimungkinkan berkat kecerdasan buatan (AI) dan algoritma canggih serta kompleks, yang dipadukan dengan teknologi cloud serta fungsionalitas dan prediksi Internet of Things (IoT). Selain itu, tentu saja Baggage 360 bisa bekerja maksimal berkat berbagai sensor yang disebar di sudut-sudut bandara.
Software Baggage 360 bisa dibilang adalah pengembangan dari MindSphere, sistem operasi IoT terbuka Siemens.
Baggage 360 menampilkan antarmuka terbuka, memungkinkannya dipasang di bandara mana pun terlepas dari ukurannya atau sistem operasi yang digunakan. Berbagai kebutuhan lainnya terkait penanganan bagasi dan operasi bandara juga bisa disesuaikan bilamana dibutuhkan fitur tambahan.
Disebutkan, Baggage 360 merupakan bagian dari ikhtiar Siemens menyediakan serangkaian aplikasi demi terciptanya sistem penanganan bagasi dan operasi bandara berkelanjutan.
Dalam sebuah pernyataan, Siemens Logistics menyebut, “Bandara, maskapai penerbangan, dan ground handler mendapat manfaat dari kolaborasi proaktif, prediksi yang andal, dan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk membuat proses mereka seefisien mungkin.”
“Misalnya, alat perencanaan sumber daya dapat digunakan untuk mengubah tata letak penerbangan atau penugasan lateral untuk mempersingkat waktu perjalanan bagasi.”
Selama fase uji coba, software Baggage 360 terbukti berhasil meningkatkan perjalanan end-to-end rata-rata sembilan menit.
Baca juga: Bandara Toulouse-Blagnac Uji Coba Truk Otonom Pengangkut Bagasi Penumpang
Selain itu, Baggage 360 juga berkontribusi mengurangi bagasi tertinggal sampai 22 persen, memberikan pengalaman lebih baik ke penumpang, dan menghemat biaya repatriasi.
Pada bulan Juni lalu, masih dalam rangkaian aplikasi Siemens untuk penanganan bagasi dan operasi bandara, Siemens Logistics mengembangkan belt conveyor baru, VarioBelt TilterPlus. Ini dinilai membuat penanganan bagasi lebih efektif dibanding sebelumnya.