Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanSiapa Sangka, Lesunya Penjualan Airbus A340 Justru Karena Debut ETOPS A330

Siapa Sangka, Lesunya Penjualan Airbus A340 Justru Karena Debut ETOPS A330

Dibandingkan seri pesawat widebody yang diproduksi Airbus, maka bisa seri A340 justru kurang moncer dipasaran. Sejak terbang perdana pada 25 Oktober 1991, total A340 yang berhasil dibuat 380 unit, dengan 377 unit telah diserahkan kepada maskapai pemesan. Maskapai penggunanya hingga kini hanya empat, yakni Lufthansa, Mahan Air, Swiss International Air Lines dan Edelweiss Air.

Baca juga: Di Tengah Sanksi Barat, Iran Akuisisi Empat Unit Airbus A340 dengan Cara yang Aneh

Lantas menjadi pertanyaan, mengapa A340 yang bermesin empat justru kurang laris, padahal dengan empat mesin, seharusnya operator bisa lebih percaya diri dalam melayani penerbangan jarak jauh lintas samudera. Dikutip dari forum Quora, berikut analisa yang mendasari lesunya penjulana A340.

Pangkal musabab lesunya pemasaran A340 adalah perubahan aturan regulator penerbangan sipil AS (FAA) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), ketambahan lagi, tanpa disadari terpuruknya A340 dikarenakan bersaing dengan pesawat produksi Airbus sendiri, yakni A330 series.

A330 dan A340 adalah pesawat yang hampir identik, namun keduanya dibedakan oleh jumlah mesin, A330 memiliki dua mesin, sedangkan A340 memiliki 4 mesin. Dari sejarahnya, A340 dirancang sebelum adanya 120 dan 180 menit dalam Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards (ETOPS) diberikan kepada pesawat bermesin ganda.

Dengan standar ETOPS, maka A330 memiliki keunggulan dibandingkan A340 karena dapat melakukan perjalanan dengan rute langsung ke tujuannya, karena pesawat bermesin ganda harus tetap berada dalam waktu 60 menit dari bandara darurat yang sesuai ketika melintasi hamparan lautan yang luas, katakanlah di sepanjang Atlantik Utara.

Pada tahun 1985, FAA pertama kali menyetujui pedoman ETOPS yang menguraikan persyaratan untuk mengizinkan periode pengalihan 120 menit, cukup untuk sebagian besar penerbangan transatlantik.

Maskapai Trans World Airlines (TWA) dianugerahi peringkat ETOPS pertama pada Mei 1985 untuk pesawat Boeing 767 yang melayani rute St. Louis dan Frankfurt, memungkinkan TWA menerbangkan pesawatnya hingga 90 menit dari lapangan terbang terdekat. Ini kemudian diperpanjang menjadi 120 menit setelah evaluasi federal terhadap prosedur operasi maskapai.

Pada tahun 1988, FAA mengamandemen peraturan ETOPS untuk memungkinkan perpanjangan periode pengalihan 180 menit dengan syarat kualifikasi teknis dan operasional yang ketat.

Kemudian, efektif 15 Februari 2007, FAA memutuskan bahwa operator pesawat bermesin ganda yang terdaftar di AS dapat terbang lebih dari 180 menit ETOPS ke batas desain pesawat. Dan tak ingin kalah saing, pada November 2009, Airbus A330 menjadi pesawat pertama yang menerima persetujuan ETOPS 240 menit, yang sejak saat itu ditawarkan oleh Airbus sebagai opsi.

Baca juga: Gegara Hal Ini, Pesawat Airbus A340 Lufthansa Terpaksa Terbang “Flight to Nowhere”

Keputusan Airbus atas ETOPS di A330 tak pelak menjadi lonceng kematian A340 dan pesawat bermesin 4 lainnya. Pesawat bermesin empat menjadi terlalu mahal untuk beroperasi dalam persaingan langsung dengan pesawat bermesin ganda.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru