Moda transportasi udara atau pesawat terbang memiliki SOP yang sangat ketat, bahkan sebelum lepas landas. Meski setiap selesai terbang pesawat dicek oleh petugas, setiap sebelum terbang, pesawat juga melalui proses pemeriksaan. Kapten pilot yang kelak akan menerbangkan pesawat biasanya akan berkomunikasi dengan banyak pihak terkait sebelum pesawat landas. Siapa saja?
Baca juga: Berapa Lama Pre-Flight Check Dilakukan di Penerbangan Komersial dan Apa Saja yang Diperiksa?
Dilansir Simple Flying, sebelum memulai penerbangan, pilot dan kopilot biasanya akan bertemu untuk membahas berbagai hal, seperti rute yang dilalui, bahan bakar minimum (bergantung pada jumlah awak, penumpang, kargo, cuaca, dan kemungkinan rintangan selama penerbangan), informasi cuaca, dan informasi bandara tujuan serta bandara yang dilalui sepanjang perjalanan.
Semua ini menjadi kewajiban pilot sebelum memulai penerbangan dan memegang peran vital terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan.
Tergantung sudut pandangnya, hal-hal tersebut di atas (mengecek rute, kargo, dan sebagainya) termasuk dalam pre-flight check. Bila dihitung dari pemeriksaan rute, informasi bandara, cuaca, sampai walk around di sekitar pesawat sampai kembali ke kokpit, pre-fight check bisa sampai 60 menit lebih.
Akan tetapi, bila hanya pemeriksaan kokpit dan walk around di sekitar pesawat, pre-flight check uimumnya sekitar 10-20 menit, tergantung tingkat kesulitan, seperti rute, kondisi cuaca, muatan, dan lain sebagainya.
Pintu kokpit biasanya dibiarkan terbuka saat sebelum terbang. Hal itu untuk memudahkan kopilot dan pilot berkomunikasi dengan kru kabin terkait manifes penumpang dan teknisi, staf pengisian bahan bakar dan sebagainya. Ini merupakan bagian dari pre-flight check.
Secara umum, pilot-kopilot biasanya akan memulai pre-flight check dengan memeriksa yang paling dekat terlebih dahulu, yaitu instrumen di kokpit, seperti mengecek bit listrik, lampu, stall warning, flaps, oli, bahan bakar, dan lain sebagainya.
Setelah preflight check di kokpit tuntas, pilot atau kopilot biasanya akan mulai melakukan walk around. Itu biasanya dimulai dengan memeriksa mesin sebelah kanan dan berputar berlawanan arah jarum jam. Hal-hal yang diperiksa dari mesin berupa palka, probe, sensor, bilah kipas, dan spinner. Jadi, tidak harus membongkar keseluruhan mesin.
Dari mesin sebelah kanan, karena walk around berlawanan dengan arah jarum jam, pilot bergerak ke arah depan dan memeriksa nose atau hidung pesawat serta nose wheel atau landing gear depan. Pada hidung pesawat (radome), pilot biasanya memeriksa radar cuaca. Pada nose wheel pilot akan mengecek penutup nose wheel apakah berfungsi atau tidak.
Beralih ke depan sebelah kiri, pilot akan memeriksa beberapa hal, seperti probe, sensor, port, pitot tube and static port, dan ventilasi. Kemudian pilot memeriksa katup aliran udara, lights and pack inlets, wing root, sayap dan mesin kiri, main landing gear, bagian ekor pesawat seperti knalpot, APU, tailtfin, horizontal stabilizer, sayap kanan, dan main landing gear kanan.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 10 Bahasa Rahasia Pilot
Singkatnya, untuk aktivitas pra penerbangan di ground, pilot akan berkomunikasi dengan tim teknik, engineering, petugas pengisi bahan bakar, operator garbarata, tim katering, sampai petugas pushback trucktor.
Setelah pemeriksaan di ground usai atau saat ini masih berjalan, kapten pilot (atau kopilot) akan berkomunikasi dengan pihak ATC untuk persiapan lepas landas dan tentu saja pramugari untuk persiapan lepas landas.