Melancong ke luar negeri merupakan salah satu gaya hidup masyarakat masa kini dan ternyata membuat usaha penyewaan modem WiFi menjadi bisnis yang menguntungkan beberapa tahun terakhir. Apalagi permintaan itu banyak datang dari pelancong asal Indonesia.
Baca juga: Jelang Olimpiade Musim Panas, WiFi Gratis Siap Hadir di Kereta Peluru Shinkansen
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman thejakartapost.com (6/3/2019), PT Yelooo Integra Datanet (Passpod) merupakan salah satu perusahaan publik yang bergerak dalam penyediaan penyewaan modem dan layanan WiFi. Mereka mengakui adanya potensi pasar yang besar di Seluruh Indonesia dan yakin mampu mempercepat pertumbuhan bisnisnya tahun ini.
Seorang karyawan bernama Tya mengaku menyewa modem WiFi dari Passpod untuk perjalanannya ke Jepang. Dia mengatakan hanya perlu membayar Rp600 ribu atau US$4,26 untuk sepuluh hari dan bisa berbagi dengan temannya.
“Ini jauh lebih murah ketimbang saya membeli paket roaming internasional,” ujarnya.
Hiro Wardhana, Presiden Direktur Passpod mengatakan, dengan meningkatknya jumlah orang yang bepergian ke luar negeri, perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya di tengah persaingan ketat dari perusahaan yang menyediakan layanan sama.
“Pada akhirnya, pelanggan akan memilih perusahaan yang memberikan layanan terbaik. Passpod memberikan layanan lengkap dan kami juga menawarkan bundling produk. Misalnya, jika pelanggan membeli objek wisata Universal Studios, mereka bisa mendapatkan modem WiFi gratis,” katanya.
Setelah menerima dana segar dari penawaran umum perdana tahun lalu, Passpod berencana untuk memperluas bisnisnya tidak hanya melayani pelanggan Indonesia, tetapi juga untuk melayani pelancong dari negara lain yang ingin mengunjungi Indonesia. Tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan dari Rp52 juta hingga Rp53 miliar.
Selain Passpod, perusahaan lain, PT Mitra Galang Sejahtera (JavaMifi), mengatakan juga percaya bahwa permintaan untuk modem WiFi telah berkembang pesat karena orang mencari alternatif yang lebih murah dan lebih nyaman ketika mereka bepergian ke luar negeri. Saat ini, JavaMifi dapat digunakan di 160 negara dan perusahaan telah bermitra dengan lebih dari 200 operator atau penyedia lokal di seluruh dunia.
JavaMifi memiliki lebih dari 20 ribu titik penjemputan dan pengantaran di seluruh Indonesia, termasuk konter andalannya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dengan pengiriman gratis dan layanan pengembalian bagi pelanggan. Sejak mulai beroperasi pada 2015, JavaMifi telah melayani satu juta pelanggan.
“Pada awal tahun ini, kami mulai berekspansi ke Jepang dengan bermitra dengan Og Inc., salah satu perusahaan lokal, untuk melayani pasar turis Jepang yang datang ke Indonesia,” kata Andintya Maris, pendiri JavaMifi.
Firman Raditya, pendiri WiFi Republic, mengatakan selain menangkap penjualan dari orang Indonesia yang bepergian ke luar negeri, perusahaan juga akan berkonsentrasi pada penargetan wisatawan dari Cina. Sejauh ini, Jepang dan Korea telah menjadi tujuan favorit bagi pengguna wifi Republic.
Untuk bertahan dari persaingan, WiFi Republic mengatakan akan memperluas jaringannya ke lebih banyak negara dan memastikan untuk menyediakan koneksi yang baik kepada pelanggan, serta mengadakan lebih banyak pameran untuk menarik pelanggan.
Baca juga: Bagaimana sih Cara Kerja WiFi OnBoard? Cek Jawabannya di Sini!
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dari Januari hingga Desember 2018 jumlah penumpang yang bepergian ke luar negeri menggunakan maskapai nasional dan asing adalah 17,9 juta, naik 8,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah penumpang terbesar, 7,8 juta orang atau 43,36 persen dari total jumlah penumpang yang bepergian ke luar negeri, melewati Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, diikuti oleh 6,4 juta orang, 35,64 persen penumpang, yang melewati I Gusti Ngurah Rai Bandara Internasional di Denpasar.