Rolls-Royce mengumumkan bahwa mereka menemukan keretakan pada beberapa mesin pesawat Airbus A350 XWB-84. Keretakan tersebut ditemukan seiring dilakukannya pemeriksaan rutin setelah empat hingga lima tahun operasional. Selama periode tersebut, mesin pesawat diketahui telah melalui sekitar 14 juta kilometer atau setara dengan 350 kali keliling dunia.
Baca juga: Musibah Virus Corona Justru Selamatkan Boeing 787 dan Rolls-Royce
Pasca temuan itu, pabrikan asal Inggris tersebut mau tak mau harus menginspeksi seluruh mesin Rolls-Royce XWB-84 di fasilitas perawatan mereka, terutama bagi pesawat-pesawat dengan masa tugas serupa atau sekitar empat sampai lima tahun, sebagai bentuk pencegahan. Selama masa inspeksi tersebut, mesin Rolls-Royce XWB-84 akan disorot khususnya pada bagian bilah mesin di Kompresor Tekanan Menengah.
Di samping itu, ruang bakar di dalam mesin juga tak lepas dari sorotan. Sebab, ruang bakar di dalam mesin merupakan bagian mesin yang paling berat bebannya. Ruang bakar harus tahan setidaknya suhu 2 ribu derajat Celcius selama berjam-jam, khususnya pada saat take off dan landing, dimana pesawat mengeluarkan tenaga maksimal. Jika sedikit saja terjadi kesalahan, mesin akan mati total.
Proses inspeksi pada bagian mesin umumnya dilakukan secara manual, dengan mengandalkan tangan-tangan handal dan pengalaman para teknisi. Sebab, keretakan dan sejenisnya di bagian mesin kerap tak kasat mata, bahkan dengan kaca pembesar sekalipun.
Lagi pula, antara retakan dan goresan biasa atau tak biasa, bentuknya sangat samar. Oleh karenanya, insting para pekerja selalu diandalkan pada bagian ini. Dengan begitu, proses reparasi akan lebih efisien mengingat manusia bisa memutuskan lebih cepat ketimbang mesin.
Merawat mesin pesawat yang terdiri atas 30.000 komponen bukan pekerjaan mudah. Terlebih jika salah satu komponen mengalami keretakan, maka petugas harus bekerja dengan tingkat akurasi seorang ahli bedah. Tak ayal biaya reparasi mesin bisa cukup mahal. Namun, tak lebih mahal dibanding membeli suku cadang baru.
Meski demikian, sekalipun ditemukan keretakan, mesin Rolls-Royce XWB-84 yang disematkan di seluruh keluarga A350 itu diklaim telah melalui masa baktinya selama beberapa tahun ini dengan mulus, ditandai dengan rekor kerusakan yang tergolong cukup minim.
“Trent XWB-84 telah mengalami layanan paling mulus dari semua mesin pesawat widebody yang kami kembangkan. Ini adalah mesin aero sipil besar dalam layanan yang paling efisien di dunia, dengan keandalan pada sayap yang tiada bandingnya. Mesin yang sekarang datang untuk perbaikan telah melakukan perjalanan yang setara dengan 350 kali keliling dunia, tanpa perawatan yang tidak direncanakan,” jelas Chris Cholerton, Presiden Civil Aerospace Rolls-Royce, seperti dikutip dari Simpel Flying.
Baca juga: Temukan Masalah Pada Mesin, Singapore Airlines ‘Kandangkan’ Dua Boeing 787-10
“Sungguh meyakinkan melihat bahwa inspeksi proaktif kami telah memungkinkan kami untuk mengidentifikasi dan dengan cepat menangani masalah ini dan meminimalkan potensi dampak pada pelanggan kami,” tambahnya.
Masalah mesin memang kerap menimpa Rolls-Royce. Awal Februari lalu, mesin Rolls-Royce Trent 1000 pada pesawat Boeing 787 Dreamliner dikabarkan memiliki masalah mesin, terutama bagian bilah kipasnya. Di bulan April tahun lalu, Boeing 787-10 Dreamliner Singapore Airlines terpaksa menepi sejenak disebabkan masalah pada mesin Rolls-Royce Trent 1000. Di bulan Juni tahun 2018, masalah pada mesin Rolls-Royce Trent 700 juga membuat maskapai China Eastern memparkir sejenak pesawat Airbus A330.