Regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (FAA) resmi menyudahi proses sertifikasi ulang Boeing 737 MAX, kemarin. Dengan begitu, total Boeing 737 MAX 7, pendahulu MAX 8, sudah menjalani proses sertifikasi ulang -untuk memungkinkannya terbang lagi- selama 3 hari dan total terbang sebanyak 10 jam.
Baca juga: Setelah Lebih dari Setahun Grounded, Boeing 737 MAX ‘Akhirnya’ Kembali Terbang
Simple Flying menyebut, pesawat uji Boeing 737 MAX 7 dengan kode pabrik N7201S menjalani pengujian di Boeing Field di Seattle, AS, selam tiga hari beruntun. Pesawat tersebut tadinya hendak dikirim ke salah satu maskapai di Negeri Paman Sam, Southwest Airlines sebelum akhirnya digrounded akibat dua kecelakaan.
Hari pertama proses sertifikasi ulang sepertinya tak terlalu menyibukkan dengan agenda pengujian berupa beberapa manuver di atas langit Moses Lake, sebelum akhirnya mendarat kembali. Dimulai pada pukul 10 pagi, proses pengujian pun dihentikan setelah dua jam. Masih di hari yang sama, pesawat kembali lepas landas dari fasilitas Boeing di Moses Lake sekitar pukul 12.30. Agenda pengujian di tes tersebut berupa tes terbang rendah selama 45 menit sebelum akhirnya return to base.
Hari kedua, pesawat uji Boeing lepas landas dari Boeing Field Seattle pukul 10.35 pagi. Berbeda dengan tes pertama, kali ini pesawat terbang melewati Moses Lake, menuju ke arah tenggara melintasi Idaho, melakukan beberapa manuver ketinggian di atas Hutan Nasional Clearwater, Nez Perce. Proses tersebut memakan waktu hampir empat jam sebelum mendarat di Moses laku pada pukul 14.30.
Hari terakhir proses sertifikasi ulang, Rabu, 1 Juli, Boeing 737 MAX 7 kembali lepas landas dari Seattle pukul 10.22. Bila di hari kedua pesawat berbelok menuju tenggara, kali ini area pengujian mengarah ke ke Selatan di atas Taman Nasional Gunung Rainier. Di hari terakhir, agenda pengujian menuntut Boeing 737 MAX 7 melakukan belokan tajam di atas ketinggian disusul manuver tajam dalam penerbangan relatif rendah di atas langi Washington Selatan. Setelah dua jam 17 menit, pesawat kembali mendatat.
Dalam tiga hari tersebut, agenda utama pengujian yakni mengevaluasi fitur automated flight control system pada 737 MAX. Selain menguji fitur automated flight control system yang baru disematkan ke Boeing 737 MAX, beberapa poin lainnya yang juga diuji antara lain, steep-banking turn dan manuver-manuver hingga touch-and-go landings. Saat ini, FAA dikabarkan tengah mengkompilasi data-data hasil pengujian kemarin.
Baca juga: Boeing Akui Kembali Temukan Masalah Baru Pada Software 737 MAX
Namun, proses pengujian tak berhenti sampai di situ. Setelah menjalani proses sertifikasi ulang selama tiga hari beruntun, beberapa pekan setelah ini, Boeing 737 MAX 7 masih harus menjalani uji terbang langsung oleh Administrator FAA, Steve Dickson. Mantan pilot pesawat tempur F-15 ini nantinya akan menerbangkan langsung Boeing 737 MAX serta mengujinya, persis sesuai dengan agenda uji sertifikasi seperti yang sudah dijalani.
Bila proses ini berhasil, MAX tak lantas dapat sekonyong-konyong kembali terbang sebelum semua pilot maskapai di berbagai dunia yang akan menerbangkan 737 MAX mengikuti training pilot. Diperkirakan seluruh rangkaian proses tersebut setidaknya akan memakan waktu hingga akhir tahun.