Gerbong kereta yang tak lagi digunakan atau bekas milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai ditawarkan ke beberapa negara daripada harus menjadi rongsokan tak berguna. Gerbong-gerbong tua ini sendiri rata-rata usianya diatas 30 tahun dan tak lagi digunakan.
Baca juga: Sepak Terjang PT INKA di Mancanegara yang Harumkan Nama Ibu Pertiwi
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro membenarkan adanya rencana penjualan gerbong tua ke beberapa negara. Dia mengatakan, saat ini pihak KAI tengah menjajaki penjualan kereta bekas di Kamboja dan negara di Afrika.
Pemilihan negara-negara ini karena KAI dan beberapa BUMN lainnya seperti WIKA, Adhi Karya dan INKA tengah menggarap proyek di negara-negara itu.
“Oh (iya) Sedang dijajaki karena kita memang ada 3 yang bekerja itu INKA, KAI sama Asia itu. Kalau enggak salah di Afrika, WIKA (Wijaya Karya). Kalau 3 ini Adi Karya,” kata Edi yang dikutip dari kumparan.com (18/11/2019).
Adapun kereta bekas yang berusia diatas 30 tahun sebanyak 672 dan terbagi atas kereta penumpang, kereta makan, kereta pembangkit dan kereta bagasi yang ditawarkan untuk dijual. Meskipun bekas, Edi mengatakan tidak akan menjualnya langsung seperti itu melainkan diperbaiki dulu sebelum dikirim.
Selain perbaikan juga akan ada modifikassi sebelum gerbong-gerbong itu dijual agar bisa dioperasikan kembali di negara tujuannya. Salah satunya bentang rel yang berbeda, ini akan diperbaiki sesuai bentang rel di negara tujuan seperti ada perbedaan lebar bentang rel yang mana Indonesia memiliki lebar 1067 mm, sedangkan Kamboja 1000 mm.
Penjualan ini dilakukan KAI untuk memperbaharui sarana kereta dan uang yang didapat digunakan untuk pembelian kereta dan gerbong baru, pembaharuan lokomotif, KRD dan lainnya.
Baca juga: PT INKA dan Standler Rail Sepakat Bangun Perusahaan Joint Venture di Banyuwangi
Diketahui, sebelum KAI melakukan penjualan kereta bekas, PT INKA sudah menjual kereta besutannya ke beberapa negara di Asia seperti Bangladesh, Singapura, Filipina, Malaysia, Taiwan hingga Singapura. Penjualan ke Kamboja pun karena Presiden Joko Widodo menawarkan produk kereta dari PT INKA kepada Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen ketika ada kunjungan kehormatan.