Pesawat propeller Convair 580 Air Chathams dipastikan pensiun akhir tahun ini usai beroperasi selama 68 tahun. Bersama maskapai asal Selandia Baru itu, pesawat biasanya terbang menghubungkan Kepulauan Chatham dengan daratan Selandia Baru, seperti Christchurch, Wellington, dan Auckland.
Baca juga: Nyaris Berusia 40 Tahun, Boeing 767 Tertua di Dunia Masih Gagah Beroperasi
Setelah Convair 580 pensiun, pesawat ATR-72 500 didapuk sebagai pengganti. Selain itu, ada pula deretan pesawat lainnya sebagai suksesor, seperti Saab 340, Fairfield Metroliners, Cessna 206, dan Douglas DC-3 yang biasanya standby di hub maskapai di Bandara Kepulauan Chatham (CHT).
Maskapai Air Chathams diketahui memiliki tiga armada dengan tiga konfigurasi berbeda. Ketiganya dipastikan bakal pensiun akhir tahun ini, keputusan yang sudah pasti akan membuat avgeeks khususnya pecinta pesawat itu risau.
Di masa-masa normal atau sebelum pandemi virus Corona terjadi di seluruh dunia, orang dari mana-mana di seluruh dunia sengaja datang ke Selandia Baru hanya untuk menjajal sensai pesawat tua buatan tahun 1953 yang awalnya dibangun untuk Philippine Airlines ini.
Pada tanggal 23 Juli lalu, pesawat penumpang Convair 580 Air Chathams dengan nomor registrasi ZK-CIB menjalani penerbangan terakhir. Tak disebutkan dengan jelas berapa banyak penumpang yang diangkut.
Tetapi, besar kemungkinan pesawat penuh sesak oleh pecintanya. Pesawat ini bahkan mendapat water canon salute sebagai sebuah penghormatan atas penerbangan terakhirnya dari Wellington (WLG).
“Ini adalah pesawat yang sangat, sangat sulit untuk diganti, sejujurnya,” kata CEO Air Chathams, Craig Emeny seperti dikutip dari The New Zealand Herald.
“Saya senang melihat (Convair ) 580 menuju ke timur dari Christchurch dan berharap saya ada di dalamnya. Betapa hebatnya pesawat itu. Itu akan dirindukan,” kata salah satu penumpang di momen penerbangan terakhir.
Di balik keputusan maskapai mempensiunkan pesawat tua Convair 580 berusia 68 tahun, Craig memastikan bahwa pesawat yang dirawat dengan maksimal akan tetap aman digunakan sekalipun sudah jauh melebihi masa pakai. Dengan kata lain, perawatan pesawat secara maksimal bisa memperpanjang usia atau masa pakai pesawat.
Di Selandia Baru, pesawat terawat sudah menjadi sebuah keniscayaan. Sebetulnya, di negara manapun, industri penerbangan pasti menerapkan keselamatan tinggi sehingga pesawat-pesawatnya sudah pasti terawat. Tetapi di Selandia Baru itu lebih sistematis berkat program New Southern Sky.
New Southern Sky sendiri adalah program 10 tahun untuk mengimplementasikan National Airspace and Air Navigation Plan dan memodernisasi sistem penerbangan Selandia Baru.
New Southern Sky melibatkan setidaknya tiga kelompok; CAA atau Regulator Penerbangan Sipil Selandia Baru, Kementerian Transportasi, dan seluruh maskapai di Selandia Baru.
Baca juga: McDonnell Douglas Dakota DC-3 – Si Tua-Tua Keladi Setelah 81 Mengudara
Selain pesawat penumpang, pesawat kargo Convair 580 Air Chathams juga dilaporkan tak lama lagi bakal memasuki masa pensiun. Meski begitu, agaknya itu tidak sampai tahun ini.
Usai pensiun, sebetulnya maskapai Air Chathams ingin membuatkan museum untuk pesawat Convair 580. Tetapi, pesawat akhirnya malah dijual maskapai dan sudah mendapatkan pemilik baru. Itu mungkin akan dimodifikasi menjadi restoran, coffee shop, rumah, dan lain sebagainya.