Setelah menerima unit perdana ARJ21-700 pada pertengahan Desember 2022 lalu, maka kini tiba saatnya bagi maskapai TransNusa Airlines untuk memulai memonetasi pesawat narrow body produksi Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd. (COMAC). Yang dimaksud memonetasi yakni dengan mengoperasikan pesawat tersebut.
Dan terkait hal tersebut, kabarnya TransNusa akan membuka penerbangan perdana ARJ21-700 ke Kuala Lumpur. Setelah menyelesaikan 100 jam penerbangan pembuktian, TransNusa siap untuk mengoperasikan pesawat ARJ21 pertamanya secara komersial.
Dikutip dari Simpleflying.com (6/4/2023), menurut sumber yang dekat dengan COMAC, maskapai berbiaya rendah Indonesia, TransNusa kini hampir memulai operasi komersial ARJ21, dengan tujuan potensial untuk penerbangan pertamanya adalah ke Kuala Lumpur.
Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia menuntut maskapai tersebut melakukan 100 jam penerbangan pembuktian sebelum menempatkan jenis pesawat baru ke dalam operasi komersial. TransNusa memulai penerbangan pembuktian pada akhir Februari, lebih dari dua bulan setelah pengiriman. TransNusa telah menyelesaikan 100 jam penerbangan pembuktian, termasuk kunjungan pertamanya ke Kuala Lumpur pada 6 Maret lalu.
Rute antara Jakarta dan Kuala Lumpur memiliki sekitar 40 perjalanan pulang pergi setiap hari, dengan hampir semua maskapai penerbangan dari kedua negara mengikuti kompetisi ini. Karena persaingan yang ketat, harga tiket untuk rute 2 jam ini biasanya lebih rendah dari US$100. Misalnya, penerbangan AirAsia pukul 05:00 dini hari sering dijual seharga US$58 (termasuk pajak untuk sekali jalan).
Bayu Sutanto, Kepala TransNusa, mengatakan timnya membutuhkan pesawat kecil untuk menjangkau rute tertentu. Oleh karena itu, ia akhirnya memilih pesawat penumpang ARJ21-700 milik COMAC.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh detikTravel, pada 14 Februari, Bayu Sutanto mengatakan, “Kami sedang mempertimbangkan bahwa beberapa rute yang akan kami kembangkan juga membutuhkan pesawat dengan kapasitas kurang dari Airbus A320.”
TransNusa berencana melakukan shuttle flight dengan ARJ21 di Indonesia. Konsep penerbangan ulang-alik adalah untuk memudahkan pelancong berpindah dari satu kota ke kota lain dalam jarak pendek. Penumpang harus datang ke bandara, dan bisa langsung berangkat.
“Nantinya kami akan ke beberapa kota, dan kami ada rencana dari Halim ke kota lain. Ini dasarnya shuttle flight,” kata Bayu Sutanto dalam perbincangan dengan detikTravel dalam penerbangan ke Denpasar. “Jadi orang tidak perlu pesan makanan, bisa datang dan pergi saja. Frekuensi shuttle flight sangat tinggi. Kalau frekuensinya tinggi, tempat duduk harus dikurangi. Tapi kapan saja, orang bisa terbang, baik itu setiap hari. jam atau satu setengah jam.” jelasnya lebih lanjut.
Baca juga: TransNusa Buka Penerbangan Jakarta – Kuala Lumpur 2x Sehari Mulai 14 April
Bayu kemudian mencontohkan shuttle flight di beberapa negara. Dia mengatakan ada banyak penerbangan antar kota seperti Kuala Lumpur ke Singapura, Hong Kong ke Taipei, Beijing ke Shanghai, dan lain-lain.