Tanpa terasa, virus Corona telah mewabah selama setahun lebih dan merusak bisnis, salah satunya bisnis penerbangan. Beruntung, di saat penerbangan penumpang mati total, justru penerbangan kargo meningkat tajam seiring waktu. Bahkan, saking tingginya permintaan, kabin penumpang pun sampai dipenuhi kargo, semata untuk memaksimalkan muatan per sekali terbang.
Baca juga: Tujuh Penerbangan Ini Tak Lazim Akibat Corona, Nomor 6 Paling Aneh!
Di awal wabah virus Corona menerjang, semua maskapai nyaris tak bisa berbuat banyak. Bahkan, beberapa di antaranya menggrounded 100 persen pesawat, saking sepinya penerbangan.
Ketika itu, virus Corona yang masih menjadi epidemi di Wuhan secara khusus dan Cina secara umum, diprediksi para ahli tak akan berlangsung lama. Setelahnya, dunia akan kembali normal.
Faktanya, tidak demikian. Justru keadaan semakin sulit. Tak hanya itu, Covid-19 bahkan menyebar ke beberapa negara, berbagai negara, sampai akhirnya ke hampir seluruh negara di dunia.
Rantai pasokan barang dan jasa pun, yang selama ini mayoritas berada di Cina, otomatis terganggu. Pasokan medis, sepeti APD, masker, dan face shield dilaporkan terjadi kelangkaan dimana-mana.
Tatkala beberapa negara berhasil mengendalikan virus tersebut dan dunia mulai membaik, ditandai dengan dimulainya pertukaran barang dan jasa antar negara dan benua, dunia penerbangan pun perlahan kembali pulih. Tentu saja dimulai dengan penerbangan kargo.
Saat itu, sekitar bulan Maret, di negara-negara yang menjadi pemasok peralatan dan perlengkapan medis, seperti Cina, Taiwan, dan Korea Selatan, kargo pesawat bahkan sampai tidak muat menampung barang. Guna memaksimalkan kapasitas, terlebih di saat yang bersamaan penerbangan penumpang juga sepi, maskapai pun menyulap kabin penumpang untuk kemudian dipenuhi kargo.
Dilansir aircargonews.net, saking tingginya permintaan kargo, tarifnya bahkan sampai melonjak tajam. Pada 17 Maret 2020, data menunjukkan bahwa rata-rata tarif angkutan udara pada layanan dari Shanghai ke AS meningkat sebesar 29,7 persen dari harga pada minggu sebelumnya mencapai US$4,71 per kg. Untuk layanan dari Shanghai ke Eropa, ada peningkatan mingguan terjadi sebesar 17,7 persen menjadi US$3,19 per kg.
Bulan Maret memang benar-benar menjadi bulan kebangkitan industri penerbangan, dalam hal ini penerbangan kargo. Ketika itu, pada tanggal 19 Maret, United Cargo mulai menerbangkan kargo seberat 29.000 pon berisi pasokan medis dari Chicago O’Hare ke Frankfurt.
Baca juga: Kabin Penumpang Penuh Kargo Bikin Pilot ‘Nambah Kerjaan’
Setahun kemudian, maskapai ini tercatat telah mengoperasikan lebih dari 11.000 penerbangan khusus kargo, dimana kabin penumpang disulap menjadi kargo, yang membawa lebih dari 570 juta pon barang, termasuk lebih dari 113 juta pon produk medis dan farmasi pada penerbangan khusus kargo dan penumpang serta sekitar 10 juta vaksin Covid-19.
Sebelum United Cargo, Emirates SkyCargo diketahui sudah memulai penerbangan khusus kargo pada 16 Maret. Saat itu, pesawat penumpang Boeing B777-300ER, yang kabin penumpangnya dipenuhi kargo, membawa muatan seberat 34 ton kargo, dari Dubai ke Kuwait. Sejak itu, maskapai ini telah mengoperasikan lebih dari 27.800 penerbangan kargo yang membawa lebih dari 100.000 ton sampai saat ini.