Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanSerupa tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan Fokker F-27 Troopship TNI AU dengan...

Serupa tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan Fokker F-27 Troopship TNI AU dengan Fokker F-27 Friendship Garuda Indonesia

Sepanjang sejarah berdirinya Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) sejak 9 April 1946, ada banyak varian pesawat yang melengkapi barisan armadanya. Salah satu yang familiar adalah Fokker F-27 Troopship. 

Baca juga: Kisah Pesawat Buatan Putra Blitar yang Sempat Jadi Andalan TNI AU, Fokker F-27 dan F-28

Seperti diketahui, selain digunakan TNI AU, Fokker F-27 juga digunakan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia. Tetapi, jika TNI AU menggunakan Fokker F-27 Troopship, maka flag carrier nasional itu menggunakan Fokker F-27 Friendship. Lantas, apa bedanya?

Fokker F-27 M400 Troopship sendiri pesawat angkut sedang yang selama penugasannya dioperasikan Skadron Udara 2 dan bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma. Sekilas pandang, Fokker F-27 mulai diterima oleh TNI-AU dari Belanda antara tahun 1975 dan 1976.

Adapun Garuda Indonesia sudah menggunakannya lebih dahulu. Di bawah komando Direktur Utama Wiweko Soepono, Garuda Indonesia mulai menggunakan F-27 Friendship pada tahun 1969, beberapa tahun lebih cepat dibanding kedatangan Fokker F-27 Troopship TNI AU.

Dikutip dari Indomiliter.com, letak perbedaan paling mendasar antara Fokker F-27 Troopship dengan Fokker F-27 Friendship terdapat pada konfigurasi kabin, perlengkapan avionik, dan perbedaan pintu belakang. Pada F-27 Troopship, pintu dirancang lebih besar untuk memudahkan penerjunan pasukan para.

Pesawat ini berfungsi untuk OMP (Operasi Militer Perang) dan OMSP (Operasi Militer Selain Perang) dalam mengangkut personel, barang, membantu bencana alam bahkan sebagai “jembatan udara” antar pulau di wilayah Indonesia.

Konfigurasi kabin sendiri, pada versi sipil, pesawat mampu menampung 48-56 penumpang. Sedangkan di versi militer, kapasitas kursi penumpangnya, yang pada umumnya menempel di dinding atau berkonsep side wall seat untuk kebutuha penerjun payung, tentu lebih sedikit. Tetapi, kapasitas angkut totalnya bisa mencapai 60 pasukan, sedikit lebih banyak dibanding versi sipil.

Dari segi avionik, tentu versi militer dilengkapi dengan avionik tambahan untuk kebutuhan militer, tergantung pada penggunannya.

Dari segi dapur pacu, baik versi militer maupun penumpang, keduanya sama-sama menggunakan mesin 2x Rolls-Royce Dart Mk.532-7 dengan kecepatan jelajah 460 km per jam dan jarak tempuh mencapai 2.600 km.

Baca juga: Selain Mandala Airlines dan Hercules TNI AU, Inilah Daftar Kecelakaan yang Terkait Bandara Polonia Medan

Selain versi komersial dan militer, F-27 juga dikembangkan sampai saat ini dan telah digunakan oleh banyak negara. Salah satunya Singapura yang mengoperasikan F-27 versi intai maritim.

Bahkan F-27 dikembangkan untuk bisa dilengkapi persenjataan, yakni Fokker F-27 Enforcer yang bisa menggotong beragam rudal seperti AM39 Exocet, Harpoon, Sea Skua dan Maverick. Enforcer juga dilengkapi radar intai permukaan yang canggih. Enforcer saat ini telah digunakan oleh Belanda, Irlandia, Finlandia, Singapura, Filipina, Spanyol dan Thailand.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru