Setelah beberapa waktu yang lalu salah satu penumpang dari Singapore Airlines memaparkan bahwa drinya merasa diawasi oleh kamera yang terletak di layar hiburan seat back, kini para penumpang yang berada di Amerika Serikat (AS) juga harus mempersiapkan diri guna menghadapi kenyataan yang serupa dengan penumpang Singapore Airlines tersebut – dimana eksistensi dari kamera pada layar hiburan bisa saja mengganggu kenyamanan saat mengudara.
Baca Juga: Penumpang Keluhkan Ada ‘Kamera Tersembunyi’ di Layar Hiburan Singapore Airlines
Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman economist.com (10//5/2019), bagi para penumpang layanan penerbangan Negeri Paman Sam dihimbau untuk tidak kaget apabila melihat ada stiker atau lakban/selotip yang menutupi kamera di layar hiburan. Hadirnya stiker atau benda melekat lain untuk menutupi kamera ini merupakan tindak lanjut dari kemarahan penumpang Singapore Airlines yang telah disebutkan di atas.
Ya, berita tentang kamera yang dikhawatirkan akan merekam data pribadi penumpang ini dengan sangat cepat menyebar dan menjadi viral dan penumpang yang merasa tidak nyaman akibat hadirnya kamera ini langsung menutupinya dengan menggunakan benda melekat. Sejurus sesaat pemberitaan ini menyebar, pihak Singapore Airlines tidak menampik bahwa benda yang disangkakan kamera ini memang benar adanya, hanya saja kamera tersebut berada dalam kondisi nonaktif.
Kendati beda benua, namun tiga raksasa aviasi Negeri Paman Sam, American Airlines, Delta Airlines, dan United Airlines juga memiliki kamera yang terletak pada posisi yang sama dengan di Singapore Airlines. Sekira bulan Maret 2019 kemarin, dua Senator Amerika menuntut agar delapan maskapai yang beroperasi di bawah bendera Amerika mengungkapkan apakah mereka merupakan maskapai yang mengoperasikan kamera di layar hiburannya atau bukan.
Kendati mendapatka tekanan dengan nada yang serupa dengan penumpang Singapore Airlines, namun ke-delapan maskapai ini bersikeras bahwa kendati kamera yang menebarkan teror tersendiri terhadap penumpang, namun mereka tidak pernah mengoperasikannya – apalagi untuk mengambil data penumpang secara ilegal.
Entah apa yang melandasi ketakutan para penumpang yang mengecam hadirnya kamera pada layar hiburan di pesawat – apakah mereka khawatir pihak maskapai akan merekan kegiatannya selama mengudara, atau bahkan yang lebih rumit lagi, mengambil data pribadi dengan metode gabungan Face Recognizing.