Keterlambatan pada sarana transportasi memang lumrah terjadi. Biasanya, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan tersebut, seperti gangguan teknis, kerusakan sebelum keberangkatan, bahkan kecelakaan. Seperti kecelakaan yang terjadi di Johnstone, Inggris, dimana seorang pria tewas secara mengenaskan setelah dirinya tertabrak oleh komuter bermuatan penuh di dekat stasiun Milliken Park, Senin (10/4/107) sekitar pukul 13.10 waktu setempat.
Petugas kepolisian setempat mendapat laporan dari saksi mata tak lama berselang setelah kejadian dan langsung meluncur ke TKP, namun nahas, nyawa pria tersebut tidak dapat tertolong. Juru bicara polisi lalu lintas Inggris mengatakan keluarga korban sudah diberi tahu perihal kejadian ini. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tidak ada motif yang mencurigakan di balik kejadian tragis ini. Hingga berita ini diturunkan, kepolisian setempat masih berada di TKP untuk mengumpulkan bukti. “Korban akan di otopsi sesegera mungkin,” tutur juru bicara polisi lalu lintas Inggris seperti yang dilansir dari laman thescottishsun.co.uk, Senin (10/4/2017). “Setiap penumpang yang mengalami keterlambatan lebih dari 30 menit harus tetap memegang tiket mereka dan berhak untuk mendapatkan kompensasi di bawah peraturan mengenai penggantian dana keterlambatan yang kami terapkan,” tambahnya.
Akibat dari kejadian ini, beberapa komuter suburban mengalami keterlambatan bahkan pembatalan keberangkatan, seperti dari Glasgow – Ayr, Glasgow – Ardrossan, dan Glasgow – Largs. Para penumpang yang menjadi korban pembatalan keberangkatan terpaksa menggunakan sarana transportasi lain. Sebut saja bus, taksi, hingga Uber mendadak kebanjiran penumpang yang mengalami pembatalan keberangkatan tersebut. Bahkan, tidak menutup kemungkinan para penumpang yang mengalami keterlambatan pun akan memilih untuk menggunakan sarana transportasi tersebut, daripada mereka harus mengalami keterlambatan.
Ratusan bahkan ribuan penumpang yang terbiasa mengandalkan kereta sebagai transportasi setiap harinya terpaksa beralih menggunakan sarana transportasi lain hingga pihak yang berwenang kembali mengoperasikan kereta suburbannya. Layaknya di Negara lain, masyarakat Glasgow lebih memilih kereta sebagai sarana transportasi andalannya, karena ketepatan waktu dan kecepatan yang ditawarkan oleh pihak kereta menjadi alasan dibalik tingginya jumlah penumpang.
Sesuai dengan namanya, kereta suburban di Glasgow menjadi salah satu opsi transportasi yang menghubungkan kota Glasgow dengan daerah di sekitarnya, seperti Motherwell, Bathgate, Livingston, dan Hamilton. Kereta suburban ini dioperasikan oleh ScotRail di bawah pengawasan dari Strathclyde Partnership for Transport (SPT). Namun, seiring berjalannya waktu, SPT tidak lagi memberikan masukan kepada pihak ScotRail mengenai pelayanan kereta api di daerah Glasgow. Memiliki sekitar 183 stasiun di seluruh jaringan, menjadikan kereta suburban di Glasgow menempati posisi kedua dengan jaringan terbesar di Inggris, di bawah London. Kebanyakan, kereta suburban ini menggunakan kereta listrik 25 kV AC, dimana kereta ini jenis ini juga banyak digunakan di Inggris.