Friday, July 5, 2024
HomeHot NewsSering Dicap Negatif, Ini Pentingnya Senioritas di Dunia Pilot

Sering Dicap Negatif, Ini Pentingnya Senioritas di Dunia Pilot

Senioritas di dunia kerja sering dianggap negatif. Hal itu wajar mengingat banyak kasus karyawan senior yang semena-mena terhadap karyawan junior. Tetapi di dunia pilot, senioritas justru penting dan dibutuhkan. Kenapa demikian?

Baca juga: Salahkan Kopilot, Pilot Senior Tidur Saat Menerbangkan Boeing 747 

Pilot diketahui diberi label senior sejak pertama kali bergabung dengan sebuah maskapai. Jadi, semua pilot di maskapai penerbangan adalah senior. Tergantung maskapai, label pilot senior ini bisa didapat dari tanggal perekrutan, hari pertama ground school, atau hari pertama masa orientasi pilot maskapai. Dari sini, tentu saja pilot yang sudah bekerja paling lama menjadi pilot dengan seniority number atau nomor senioritas tertinggi berdasarkan kelasnya.

Berdasarkan urutan pilot senior itu, nantinya maskapai akan pilot senior berbagai hal, mulai dari menerbangkan pesawat pertama maskapai, terbang berdasarkan domisili untuk memudahkannya tetap dekat dengan keluarga, dan berbagai penawaran lainnya. Singkatnya, senioritas di sini legal, terbuka, dan justru banyak membantu dalam berbagai hal.

Pilot-pilot senior, tergantung maskapainya, akan dimasukkan lagi ke dalam kategori senioritas master. Ada kata ‘master’ yang membedakan dengan pilot senior yang baru bergabung dengan maskapai. Pilot yang masuk di kategori senioritas master ini memiliki lebih banyak previllage atau kekhususan atau keistimewaan.

Umumnya, pilot yang masuk kategori pilot seniorotas master adalah kapten pesawat. Sebab, mereka diberikan peluang untuk naik tingkat dari kopilot menjadi kapten pilot. Banyak dari mereka yang tak ingin menyianyiakan kesempatan itu. Namun, tak sedikit dari mereka yang tetap ingin menjadi kopilot.

Alasannya, mereka ingin mempertahankan senioritas di kelas kopilot sehingga bisa memanfaatkan salah satu atau banyak keistimewaan, salah satunya terbang berdasarkan domisili sehingga tetap bisa dekat dengan keluarga.

Sebagai contoh, pilot A tercatat sebagai paling senior dalam senioritas pilot sebagai kopilot atau di kelas kopilot. Dengan begitu ia berhak untuk memilih terbang dari hub atau base maskapai, katakanlah di Jakarta.

Saat ia pindah ke kapten pilot, bisa saja nomor senioritasnya turun menjadi paling bawah, sehingga ia tidak bisa memilih domisili bekerja dan terpaksa dipindah ke hub atau base maskapai di Bali dan tetap tinggal di sana dalam jangka panjang serta jauh dari keluarga yang berada di Jakarta.

Selain bisa memilih terbang dari kota domisili, diberikan kehormatan menerbangkan pesawat terbaru maskapai, senioritas pilot juga menentukan dalam pemilihan rute, jenis pesawat, dan jadwal dari departemen yang mengatur schedule pilot dan biasanya juga mengatur schedule pramugari.

Baca juga: Ini Perbedaan Penerbangan Jarak Jauh dan Jarak Pendek dari Perspektif Pilot

Pilot paling senior biasanya akan menghabiskan kesempatan yang paling terbaik, seperti memilih terbang dengan pesawat paling canggih dan terbaru, terbang ke rute-rute internasional dengan kesempatan layover di banyak negara, terbang dengan frekuensi sesering mungkin untuk membawa pulang lebh banyak uang, terbang keliling dunia, menghindari terbang di malam hari, dan sebisa mungkin menghindari weekend dan peak season.

Pilot biasanya bergabung dengan maskapai di usi 21 tahun dan pensiun di usia sekitar 65 tahun. Jadi, pilot paling senior bekerja di maskapai hampir 44 tahun. Selain lamanya bekerja di maskapai, pilot bisa masuk ke kategori senioritas master dengan sederet keistimewaan juga ditunjang dengan skill, kinerja, dan tentu saja keberuntungan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru