Salah satu bagian vital dari bandara dan penerbangan itu sendiri adalah landasan pacu (runways) dan taxiway. Tanpa kedua itu, sulit bagi pesawat untuk lepas landas dan mendarat. Mengingat peran vitalnya itu, runway dan taxiway rutin diinspeksi petugas, layaknya pesawat. Lantas, seperti apa dan bagaimana inspeksi keduanya dilakukan?
Baca juga: Bagaimana Bandara Diuji Coba Sebelum Melayani Pesawat? Ini Jawabannya
Pada awal tahun 2021, pesawat Boeing 747 Singapore Airlines ditemukan berlubang atau rusak di bagian bawah pesawat dekat landing gear pasca mendarat di Bandara Internasional Brussels. Hasil penyelidikan awal menemukan, insiden itu besar kemungkinan disebabkan oleh bebatuan yang berada di runway. Itu belum seberapa karena masih sebatas kerugian finansial tanpa korban jiwa.
Pada 25 Juli tahun 2000, pesawat supersonik Concorde Air France Flight 4590 mengalami kecelakaan saat lepas landas dari Bandara Charles de Gaulle, Paris, Perancis.
Hasil investigasi mengungkapkan, penyebab kecelakaan karena ban pesawat pecah akibat menabrak logam di runway. Pesawat pun oleng dan hilang kendali sampai akhirnya menabrak sebuah hotel. Semua penumpang dan kru berjumlah 109 orang tewas seketika.
Dua kasus di atas menggambarkan betapa pentingnya inspeksi rutin runway dan taxiway dalam mendukung keselamatan dan keamanan penerbangan.
Sebagaimana pesawat, petugas inspeksi taxiway dan runway harus meminta izin ATC terlebih dahulu sebelum memulai inspeksi. Ini wajar mengingat ATC-lah yang paling tahu kapan pesawat datang atau lepas landas. Sehingga proses inspeksi tidak membahayakan petugas dan menghambat aktivitas penerbangan.
Selama melakukan proses inspeksi, seperti dikutip dari Simple Flying, petugas di lapangan akan dan harus selalu terhubung serta berkomunikasi dengan ATC.
Tak hanya mengandalkan informasi ATC, petugas tetap harus memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka, seperti marka dan rambu runway dan potensi bahaya lainnya. Barulah petugas melakukan pengecekan di runway dan taxiway untuk menyisir Foreign Object Damage (FOD) di semua area beraspal, lampu di runway (airfield lighting), pro-active bird control, tumpahan minyak, dan lainnya.
Pedoman dari FAA, inspeksi dilakukan dengan cara menyisir sisi landasan pacu menggunakan kendaraan khusus. Ini dilakukan secara bolak-balik dari ujung ke ujung. Itu berarti harus ada dua tim di sebelah kanan dan kiri runway dan taxiway untuk mengeceknya. Arahan FAA juga menyebutkan kendaraan harus sangat pelan agar inspeksi berlangsung maksimal.
Begitu ditemukan masalah, petugas harus mendokumentasikannya secara visual maupun non visual. Jika ada FOD, petugas harus segera mengambilnya.
Baca juga: Kerahkan Kawanan Drone, Korean Air Pangkas Waktu Inspeksi Pesawat Sampai 60 Persen
Umumnya, inspeksi atau pemeriksaan runway, taxiway, dan area di sekitarnya dilakukan setiap 30 menit sampai 120 menit atau dua jam sekali.
Selain itu, jadwal inspeksi meliputi rentang waktu harian, mingguan, bulanan, enam bulan, sampai tahunan. Inspeksi bulanan, misalnya, itu biasanya termasuk memotong rumput di sekitar runway agar tetap pendek dan mencegah burung yang dapat menyebabkan bird strike datang.