Memiliki hunian di tepi laut atau danau memanglah menyenangkan dan menenangkan, namun apa jadinya jika Anda tinggal di sebuah kapal uap tua dan ternyata kapal uap tersebut menyandang predikat sebagai kapal bertenaga uap tertua di Australia Selatan?
Perkenalkan Luke Carpenter, seorang pemuda berusia 22 tahun yang merupakan pemilik dari kapal uap tersebut. Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman abc.net.au (15/3), Paddle-Streamer (PS) Daisy yang dibeli oleh Luke dikabarkan akan genap berusia 130 tahun pada bulan Januari 2026 mendatang dan PS Daisy diklaim sebagai kapal bertenaga uap tertua di Australia Selatan, mengalahkan PS Marion yang hanya terpaut 1 tahun.

Luke yang merupakan seorang pembuat kapal dan insinyur kelautan, telah hampir menyelesaikan perjalanan sejauh 700 kilometer dengan menggunakan PS Daisy dari kota Wentworth di New South Wales ke kota Mannum di Australia Selatan, ditemani oleh tiga teman dekat dan anggota keluarganya.
PS Daisy yang notabene sudah berumur ratusan tahun tentunya memiliki segudang sejarah yang menarik. Mulai dari masalah kepemilikan, ternyata Luke Carpenter merupakan pemilik ketujuh sejak dibangun di Echuca, sebelah utara Victoria, pada tahun 1896 oleh J Jolley.

Cerita unik lain dari PS Daisy adalah ketika kapal uap ini menghabiskan hampir Sebagian besar ‘waktu hidupnya’ di bawah air, setelah pada tahun 1948, kapal ini sempat tenggelam di Sungai Murray, Red Cliffs, Victoria.
Upaya pengangkatan PS Daisy sempat dilakukan pada tahun 1980, namun upaya tersebut gagal. Lalu pada tahun 2001, upaya pengangkatan kapal tersebut kembali ditempuh dan kali ini berhasil. Setelah diangkat, PS Daisy lalu menjalani masa restorasi selama hampir 13 tahun, PS Daisy kembali ke bentuk orisinilnya di tahun 1909.

Ada kejadian unik saat PS Daisy berada di bawah kepemilikan Luke, di mana Luke bersama temannya berusaha untuk membuat ulang foto-foto lama tempat PS Daisy pernah berlayar saat mereka menyusuri Sungai Murray di Australia Selatan – kendati Luke tidak memiliki bukti otentik apakah kapal tersebut pernah melintasi Sungai Murray apa tidak.
Luke berharap PS Daisy dapat menjadi awal warisan baru bagi keluarganya, yang dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang. “Semoga saja PS Daisy akan hidup lebih lama dari saya dan anak-anak saya, dan cucu-cucu kami harus mulai memperbaikinya lagi,” kata Luke.
Ternyata, #KaburAjaDulu Juga ‘Pernah Viral’ di Amerika Serikat, Cari Tahu di Sini!