Monday, November 25, 2024
HomeDaratSensor Deteksi ODGJ Mau Bunuh Diri, Kereta Cepat Whoosh Tertahan 4 Menit

Sensor Deteksi ODGJ Mau Bunuh Diri, Kereta Cepat Whoosh Tertahan 4 Menit

Terjadi dugaan percobaan bunuh diri oleh orang tak dikenal di rel Kereta Cepat Whoosh. Insiden oknum yang diduga dalam kondisi gangguan jiwa (ODGJ) tersebut terjadi di KM 103, Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Akibat kejadian itu, kereta sempat tertahan selama empat menit sebelum melanjutkan perjalanan. Jadwal perjalanan berikutnya juga ikut terganggu.

Baca juga: Begini Cara Refund atau Pembatalan Tiket Kereta Cepat Whoosh, Paling Lambat H-2 Jam Keberangkatan

“Setelah berkordinasi dengan petugas keamanan dan pihak berwajib dalam hal ini Kepolisian Sektor Padalarang, oknum tersebut berhasil dievakuasi guna mengamankan yang bersangkutan dan perjalanan kereta. Setelah dinyatakan aman, Kereta Cepat Whoosh kembali dijalankan pada 10.49 menuju Tegalluar,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa

Insiden bermula saat pusat kendali operasi mengetahui adanya objek tak dikenal di rel di KM 103 berkat deteksi sensor dan CCTV yang tersebut untuk memantau kondisi jalur kereta cepat.

Kereta Cepat Whoosh nomor G1125 rute Halim – Tegalluar berhenti pada pukul 10.45 di KM 105 setelah masinis menerima laporan adanya orang tidak dikenal yang memanjat dinding penghalau kebisingan. Kereta akhirnya dijalankan kembali pada 10.49 setelah dinyatakan aman.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannnya dan mendapatkan keterangan lebih lanjut, oknum tersebut sudah diserahkan KCIC ke pihak kepolisian. Diduga yang bersangkutan memiliki gangguan kejiwaan dan diduga berupaya melakukan percobaan bunuh diri.

Selanjutnya, untuk melakukan pengecekan lebih mendetail pada lokasi kejadian, petugas melakukan pemadaman jaringan listrik aliran atas untuk melakukan inspeksi lebih mendalam demi keselamatan penumpang dan perjalanan Kereta Cepat Whoosh sehingga perjalanan kereta Whoosh dengan jadwal keberangkatan pukul 13.00 WIB relasi Tegalluar – Halim dan sebaliknya sempat tertahan sekitar 20 menit.

Dalam hal pengamanan jalur, KCIC telah memasang pagar pembatas dengan kawat berduri di sepanjang jalur kereta cepat untuk mencegah benda asing atau oknum memasuki area jalur kereta.

KCIC juga sudah memasang berbagai sensor dan CCTV untuk memantau kondisi jalur kereta cepat. Seluruh petugas juga secara berkala melakukan patroli lapangan melalui kolaborasi bersama TNI Polri untuk pengamanan dan sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan secara rutin.

Sistem pengamanan berlapis juga terdapat di sarana Kereta Cepat Whoosh yang sudah dilengkapi dengan dua emergency brake.

Pertama Emergency Brake EB yang bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis. Emergency brake kedua disebut Emergency Brake UB yang akan aktif berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP), pendeteksi jarak antar kereta dengan benda asing dan pada saat power kereta dalam kondisi off / tidak bekerja.

Baca juga: Ajiibb, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Capai 96 Persen, Dua Hari Angkut 23 Ribu Lebih Penumpang

Dengan dua sistem emergency brake ini, kereta Whoosh menawarkan tingkat keamanan yang lebih untuk melindungi perjalanan kereta pada saat terjadi kondisi yang dianggap membahayakan termasuk jika terdapat kesalahan sistem maupun human error.

“KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan pengamanan jalur serta melakukan sosialisasi ke masyarakat dan berkordinasi dengan kewilayahan setempat untuk mencegah hal serupa kembali terulang,” tutup Eva.

 

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru