New Yogyakarta International Airport (NYIA) atau Bandara Internasional Kulon Progo akan segera beroperasi, membuat beberapa stasiun yang tak lagi menaik turunkan penumpang akan kembali dioperasikan. Salah satunya adalah Stasiun Wojo yang terletak di Jalan Raya Wates, Purworejo, Jawa Tengah.
Baca juga: NYIA Kulon Progo Beroperasi Pertengahan 2019, Inilah Kesiapan Kereta Bandaranya
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Stasiun Wojo merupakan stasiun yang berada di bawah manajemen PT KAI Daop VI Yogyakarta dan berada di ketinggian +14 mdpl yang menjadi stasiun kereta api kelas III. Bangunannya merupakan peninggalan masa Hindia Belanda dan didirikan bersamaaan jalur kereta api dari Yogyakarta menuju Maos.
Pengerjaan jalur tersebut dilakukan oleh Staatsspoorwegen Tramwegen in Nederlandsch–Indië (SS) tahun 1877 silam dan menjadi lanjutan proyek jalur Solo Balapan-Yogyakarta. Memiliki tiga jalur dengan jalur 1 dan 2 sebagai sepur lurus, Stasiun Wojo sendiri kini hanya digunakan sebagai persusulan kereta dan tidak diketahui kapan berhenti menaik turunkan penumpang.
Bentuk bangunannya sendiri memiliki kemiripan dengan Stasiun Solo Kota dan Stasiun Sukoharjo dengan kekhasan berupa desain atap dan ventilasi bulat serta teralis besi kotak-kotak. Meski bangunan dari masa Hindia Belanda, Stasiun Wojo belum termasuk dalam cagar budaya. Tetapi nantinya akan masuk dalam data cagar budaya dan dikoordinasikan dengan Balai Cagar Budaya.
“Stasiun Wojo memang merupakan peninggalan kolonial, tapi belum tercatat sebagai cagar budaya tanpa menjelaskan alasannya. Kendati demikian dia memastikan stasiun itu bakal didata sebagai cagar budaya dan dikoordinasikan dengan Balai Cagar Budaya. Nanti kami data,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo, Agung Wibowo yang dikutip dari harianjogja.com, Rabu (6/2/2019).
Karena tidak lagi ada aktivitas menaik turunkan penumpang di stasiun ini, membuat sejumlah warung rumahan di sekitarnya tutup. Namun, karena dalam waktu dekat NYIA akan segera beroperasi, Stasiun Wojo juga terkena imbasnya dan ada kemungkinan kembali beroperasi serta warung rumahan yang dulu tutup juga bisa kembali berjualan.
Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri, memastikan bakal melakukan merevitalisasi Stasiun Wojo, dimana revitalisasi ini guna menunjang pengoperasian bandara. Stasiun kecil ini pun akan kembali berbenah. Tak hanya itu, beberapa bangunan pun juga ikut dipugar.
Fasilitas penunjang kenyamanan untuk para pengguna kereta api yang nantinya berhenti di stasiun tersebut rencananya bakal ditambah. Akses dari stasiun kelas III itu menuju jalan nasional Purworejo-Jogja yang berjarak sekitar 135 meter pun tak luput dibenahi.
Baca juga: Bolak Balik di Tutup, Stasiun Purworejo Kini Jadi Cagar Budaya
Pemilihan Stasiun Wojo sebagai stasiun transit dari dan ke NYIA bukan tanpa alasan. Berdasarkan citra satelit, jarak dari stasiun itu ke bandara hanya berkisar 3,9 km. Sehingga bila ditempuh dengan kendaraan bermotor hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit. Sedangkan bila dibandingkan jaraknya dengan Stasiun Wates, Kulonprogo yang berjarak sekitar 18 km dengan sehingga membutuhkan waktu tempuh 20 menit.