Melanjutkan kegalauan terkait tarif untuk Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang sebentar lagi beroperasi, ternyata PT MRT Jakarta sudah mengajukan tarif Rp13 ribu untuk jarak terjauhnya saat ini yakni dari Lebak Bulus hingga ke Bundaran Hotel Indonesia (HI). Diajukannya tarif terjauh tersebut setelah adanya pengkajian yang dilakukan PT MRT dengan lintasan pertama.
Baca juga: Galau Tentukan Tarif Tiket, PT MRT Jakarta Tunggu Persetujuan Pemprov DKI
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Agung Wicaksono mengatakan, kajian tersebut dengan tahap pertama lintasan 16 km ini diajukan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai regulator.
“Tarif sudah lakukan kajiannya dan sudah studi. Dan sudah sampaikan usulannya ke pemerintah,” ujar Agung yang dikutip KabarPenumpang.com dari liputan6.com (4/10/2018).
Disebutkan, besaran nominal harga tiket MRT untuk per 10 km pertama adalah Rp8500 dan ditambahkan Rp700 setelah penumpang melewati 10 km pertama itu. Agung memperkirakan total tarif MRT dengan rute fase pertama Lebak Bulus menuju Bundaran HI atau sebaliknya mencapai Rp13 ribu.
Besaran ini sendiri sudah termasuk dengan subsidi yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Dihitung saja, Rp8500, 10 km kalau sampai ujung 16 km rata-rata Rp13 ribu. Dari ujung ke ujung ya, ini tergantung, dari Lebak Bulus turun di mana,” jelas Agung.
Baca juga: Terduga Pelaku Vandalisme MRT Jakarta Warga Negara Asing, Polisi Minta Bantuan Interpol
Sebelumnya, terkait tarif MRT Jakarta sendiri seperti ada kegalauan, karena Pemprov DKI Jakarta belum jelas akan memberikan besaran subsidinya. Sehingga PT MRT Jakarta masih mengkaji lebih lanjut untuk tarif tersebut. Sampai saat ini diketahui sudah ada enam trainset di depo Lebak Bulus, Oktober 2018 akan hadir tiga lagi dan pengiriman pada November 2018 dengan empat trainset terakhir.
Saat ini MRT sendiri terus melakukan uji coba kereta pertama, sistem persinyalan dan lainnya. Uji coba sendiri akan terus dilakukan hingga satu bulan sebelum MRT Jakarta mengular di Maret 2019 mendatang. Pengerjaannya saat ini sendiri sudah mencapai 96,53 persen dan nantinya moda transportasi massal tersebut mampu mengangkut 130 ribu sampai 170 ribu penumpang per harinya.