Selebrasi atau sambutan dengan penyiraman air melalui water canon pada sebuah pesawat akan mirip dengan gerbang sambutan selamat datang di pesta pernikahan atau dibawah pedang pora pada pernikahan militer. Sebab air yang disiramkan ini akan berbentuk lengkungan dan biasa disebut dengan Water Salute.
Baca juga: Bandara Kertajati Buka Lima Rute Penerbangan Mudik dan Lima Kloter Haji 2018
Penyiraman air atau water salute ini sendiri dilakukan pada penerbangan perdana dan rute baru sebuah maskapai yang tiba di apron bandara. Jika di Amerika penyiraman water salute ini menandai pensiunnya seorang pilot senior, pengendalian lalu lintas udara, penerbangan pertama atau terakhir dari sebuah maskapai penerbangan ke bandara serta penerbangan pertama dan terakhir dari jenis pesawat.
Hal ini pun terjadi pada pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Joko Widodo beserta rombongan saat mendarat perdana di Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat yang diresmikan pada 24 Mei 2018 kemarin. Saat itu pesawat Boeing Bussines Jet (BBJ) mendarat pukul 09.19 WIB dan tak lama setelah mendarat, pesawat berbadan warna biru dan putih tersebut disiram oleh dua unit mobil penyiraman dari kiri dan kanan sembari melintas perlahan sebelum berhenti sempurna.
Proses penyiraman ini sendiri tak lama sekitar satu menit kurang. KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber ternyata bagi penumpang yang tak mengerti selebrasi penyiraman air ini sendiri bisa membuat pesawat panik dan mengira terjadi sesuatu pada pesawat seperti terbakar.
Tak hanya pesawat milik kepresidenan saja, masakapai Lion Air juga pernah disiram dengan air melalui water canon. Selain itu pada 2013 lalu, pesawat Garuda jenis CRJ1000NextGen dengan nomor penerbangan PK-GRF yang mendarat perdana di bandara El Tari, Kupang juga disiram dengan air melalui dua water canon.
“Kaget. Karena saat mendarat di Bandara El Tari, langit kan cerah, cuaca juga panas. Tapi kenapa tiba-tiba ketika berjalan ke arah landasan ada guyuran air dari bagian kanan dan kiri pesawat. Airnya dari dua mobil pemadam kebakaran itu. Saya kira pesawat terbakar sehingga disirami air. Tahunya itu air untuk “kasih dingin”, menyambut penerbangan perdana Garuda rute Surabaya-Kupang. Syukurlah,” ujar seorang penumpang wanita.
Baca juga: Mulai 25 Mei 2018, Wings Air Layani Rute Kupang-Lombok Setiap Hari
Dua water canon tersebut memang disiapkan PT Garuda Indonesia cabang Kupang dalam rangka penyambutan pesawat baru tersebut. Setelah disiram, pesawat terus menuju apron untuk parkir dan menurunkan penumpang.
Namun sebelum penumpang turun, pilot dan co-pilot pesawat turun duluan dan disambut General Manger PT Garuda Indonesia cabang Kupang saat itu Micky Irfandi. Saat itu pesawat jet tersebut diawaki oleh warga negara asing, yakni pilot bernama Pedro Gonzalez dan kopilot Sergio Blanells.