Monday, November 25, 2024
HomeHot NewsSembunyi di Roda Pendaratan Pesawat, Penumpang Gelap Asal Guatemala Ditangkap di AS

Sembunyi di Roda Pendaratan Pesawat, Penumpang Gelap Asal Guatemala Ditangkap di AS

Seorang pria asal Guatemala, belum lama ini ditangkap oleh petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan di bandara Miami, Florida, Amerika Serikat (AS), lantaran menjadi penumpang gelap dengan cara bersembunyi di roda pendaratan pesawat (landing gear).

Baca juga: [Foto-foto] Kekacauan di Bandara Kabul Sampai Ada yang Tewas Terlindas Pesawat

Usai ditangkap, pria 26 tahun itu dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut, mengingat ia baru saja melewati dua jam 50 menit perjalanan dalam kondisi suhu ekstrem mencapai -57 derajat celcius atau di ketinggian rata-rata 37.000 kaki, dari Guatemala City ke Miami.

Sesaat sesudah ditangkap dan sebelum dilarikan ke rumah sakit, ada hal menarik yang terungkap. Dalam sebuah video viral, penumpang gelap tersebut ditawari minum terlebih dahulu oleh petugas. Warganet menilai, aksi tersebut patut diapresiasi karena sudah berbuat humanis terhadap terduga tindak pidana kejahatan.

Dilansir Miamiherald.com, kronologi kejadian ta diungkap dengan jelas, mulai dari bagaimana ia menerobos masuk ke bandara dan bersembunyi di landing gear pesawat American Airlines dengan nomor penerbangan 1182 tanpa diketahui petugas. Besar kemungkinan, ia menyelinap masuk pada malam hari dan bertahan di kompartemen landing gear sampai penerbangan dihelat.

American Airlines sendiri merespon insiden ini secara dingin. Maskapai mengungkapkan, “American Airlines flight 1182 dari Guatemala (GUA) ke Miami (MIA), tiba pada pukul 10:06 waktu setempat bertemu dengan penegak hukum karena masalah keamanan. Kami bekerja sama dengan penegak hukum dalam penyelidikan mereka.”

Kejadian penumpang gelap bersembunyi di roda pendaratan pesawat tentu bukan kali pertama terjadi. Pada April lalu, mayat dari seorang penumpang gelap di penerbangan KLM dari Lagos, Negeria, menuju Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda, ditemukan terbujur kaku di lengkungan roda pendaratan pesawat (landing gear). Penumpang gelap ini diduga tewas karena kedinginan (hipotermia).

Maskapai nasional Belanda, yang juga menjadi maskapai tertua di dunia yang masih beroperasi tersebut, secara reguler melakoni lima penerbangan rute Lagos-Amsterdam dalam sepekan. Salah satunya adalah Airbus A330-200 KLM dengan nomor penerbangan PH-AOD yang ditumpangi penumpang gelap beberapa waktu lalu.

Pesawat setidaknya terbang di ketinggian rata-rata 37.000 kaki, dimana suhu diperkirakan mencapai -57 derajat celcius, menempuh perjalanan selama tujuh jam antara dua kota tersebut.

Baca juga: Tak Seperti di Indonesia, Penumpang Gelap Asal Afrika Tewas di Roda Pesawat Karena Kedinginan

Jangankan tujuh jam, udara sedingin dan setipis itu, secara teori, harusnya mampu membuat penumpang gelap di roda pendaratan pesawat itu pingsan dalam waktu beberapa menit, dan tewas setelahnya.

Sudah begitu, selama penerbangan, utamanya ketika lepas landas dan mendarat, penumpang gelap tewas tersebut sangat mungkin jatuh ke daratan, membuat mayatnya lebih sulit ditemukan dan tentu saja kasus penumpang gelap ini jadi tak diketahui petugas ground handling dan tidak terungkap. Beruntung, mayatnya yang terbujur kaku meringkuk di landing gear sedikit tersangkut dan tidak jatuh.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru