Setelah sukses dengan uji coba skala penuh perdana yang diadakan di Gurun Nevada pada bulan Maret 2017 silam, perusahaan transportasi futuristik yang bermarkas di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Virgin Hyperloop One diketahui baru saja merilis prototipe pod yang nantinya akan digunakan dalam pengoperasian hariannya.
Baca Juga: Uji Coba Perdana, Hyperloop One Sukses Meluncur 112 Km Per Jam
Sebelumnya, perusahaan yang baru saja menjalin kerja sama strategis dengan Virgin Group ini mempresentasikan visinya untuk rute yang menghubungkan kota-kota di Timur Tengah, termasuk pembocoran estimasi waktu tempuh antara Dubai dan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab yang hanya memakan waktu perjalanan 12 menit saja.
Seperti yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (27/2/2018), dirilisnya model prototipe ini diharapkan dapat memberi sedikit gambaran kepada masyarakat mengenai moda transportasi masa depan yang ide awalnya berasal dari entrepreneur kelas kakap, Elon Musk. Dalam pagelaran UAE Innovation Week yang dihelat beberapa waktu yang lalu, Virgin Hyperloop One memboyong serta prototipe moda futuristik ini.
Dapat dilihat deretan kursi searah laju kendaraan sudah terpasang rapi di dalamnya, lengkap dengan sabuk pengaman di setiap kursinya. Berbeda dengan kursi pesawat atau moda transportasi lainnya, kursi yang digunakan oleh Virgin Hyperloop One terlihat seperti kursi di dokter gigi, yang mungkin ini ditujukan untuk mengurangi hentakan terhadap penumpang ketika Hyperloop melaju kencang.
Untuk rute Dubai – Abu Dhabi sendiri, pihak Virgin Hyperloop One pertama kali menandatangani kerja sama dengan beberapa pihak terkait pada November 2016. Setahun berselang setelah penandatanganan kontrak kerja tersebut, Virgin Hyperloop One memaparkan sebuah gambaran jaringan yang lebih luas, dimana jaringan tersebut menghubungkan kota-kota di hampir seluruh wilayah Timur Tengah, termasuk Kuwait City di Kuwait, Jeddah di Arab Saudi dan Muscat di Oman.
“Membangun jaringan Hyperloop yang membentang dari Jeddah ke Riyadh, ke Abu Dhabi, dan ke Dubai merupakan sebuah kesempatan yang menakjubkan. Hal ini berpotensi mengubah skema pengiriman barang, mobilitas warga, dan kami melihat di depannya akan ada banyak perubahan drastis pada perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut di kawasan ini,” ungkap CEO Virgin Hyperloop One, Rob Lloyd.
Rob menambahkan bahwa jarak 86 mil atau yang setara dengan 139 km yang membentang antara Dubai dan Abu Dhabi normalnya ditempuh dalam waktu satu setengah jam menggunakan mobil. Jika proyek Virgin Hyperloop One ini sudah terrealisasi nanti, maka waktu tempuh antar dua kota tersebut dapat dipangkas menjadi 12 menit saja. Tentu selisih waktu di antara dua metoda perjalanan di atas dapat dimanfaatkan oleh para penumpang untuk aktifitas produktif lainnya.
Baca Juga: Hyperloop One Ganti Nama Setelah Virgin Group Tanam Saham
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, dalam masa uji coba perdananya kemarin, kereta luncur itu “melayang” di atas jalur selama 5,3 detik dengan menggunakan levitasi magnetik, mencapai hampir 2G percepatan perjalanan menuju kecepatan target 70 mph (112 km per jam). Tim telah mengurangi tekanan di dalam tabung reaksi menjadi sekitar lima pascal, yang menjadikannya ruang vakum terbesar keempat di dunia dan yang terbesar di tangan swasta.
Kedepannya, Virgin Hyperloop One akan menguji coba modanya tersebut hingga pod menyentuh kecepatan 250 mph atau setara dengan 400 km per jam.