Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanSejarah Merger KLM-Air France pada 5 Mei 2004: Gegara Open Skies

Sejarah Merger KLM-Air France pada 5 Mei 2004: Gegara Open Skies

Tepat hari ini, 5 Mei 2023, menandakan 19 tahun sudah group maskapai KLM-Air France berdiri sebagai salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia dari segi omset dan salah satu grup maskapai penerbangan terbesar di Eropa.

Baca juga: Gelukkige Verjaardag dan Joyeux Anniversaire untuk KLM Air France yang Ke-10 dan 187 Tahun

Dilansir laman resmi grup perusahaan, sejarah merger KLM-Air France tidak bisa lepas dari dorongan kebijakan open skies sejak dekade 80-an. Ketika itu, keterbukaan ruang udara untuk penerbangan sipil membuat maskapai putar otak. Karena keterbatasan jangkauan dan finansial, tercetuslah ide untuk beraliansi.

Pada tahun 1989, untuk pertama kalinya dalam sejarah transportasi udara dunia, sebuah aliansi terbentuk antara Koninklijke Luchtvaart Maatschappij atau yang biasa disingkat KLM dengan maskapai asal Amerika Serikat (AS) Northwest Airlines.

Dua tahun berselang atau pada tahun 1991, perjanjian open skies pertama antara Belanda dan AS pun tercapai dan memungkinkan kedua maskapai mengoperasikan masing-masing slot penerbangan antara kedua negara tersebut melalui basis usaha patungan mulai tahun 1993.

Air France, yang sudah berpengalaman dalam hal kerjasama internasional, salah satunya bersama British Airways dalam mengoperasikan pesawat supersonik Concorde, juga turut melakukan berbagai kerjasama. Merger sana sini dengan UTA, Air Inter, sampai akhirnya saham induk perusahaan Air France tercatat di Bursa Efek Paris untuk pertama kalinya pada 22 Februari 1999.

Di dekade 2000an, dunia semakin terbuka. Persaingan penerbangan semakin ketat. Menyikapi itu, Air France melakukan aksi korporasi besar-besaran dengan mencaplok banyak maskapai regional Perancis, seperti Regional Airlines, Flandre Air, Proteus, BritAir, dan CityJet.

Tak berhenti sampai di situ, Air France juga menguatkan jaringan internasionalnya dengan mempelopori pembentukan aliansi SkyTeam untuk angkutan penumpang dan SkyTeam Cargo untuk angkutan kargo. Pada tahun 2000, aliansi SkyTeam resmi diluncurkan oleh empat maskapai pelopor, Air France, Aeromexico, Delta Airlines dan Korean Air.

SkyTeam terus mendapat tambahan anggota, seperti Alitalia dan CSA Czech Airlines pada 2001, diikuti oleh KLM dan mitra Amerikanya Northwest Airlines dan Continental Airlines pada tahun 2004, maskapai nasional Rusia Aeroflot pada 2006, China Southern Airlines yang menjadi maskapai Cina pertama gabung ke aliansi maskapai, Air Europa, Kenya Airways, maskapai Rumania TAROM, dan Vietnam Airlines.

Menariknya, jajaran petinggi Air France menganggap, aliansi saja tidak cukup. Harus ada kerjasama yang jauh lebih erat lagi secara internasional. Inilah yang pada akhirnya mendorong merger KLM-Air France pada tanggal 5 Mei 2004 untuk membentuk Group Air France-KLM dalam kesepakatan senilai €800 juta dan menjadikannya sebagai maskapai penerbangan terbesar di dunia dari segi omset.

Berdirinya Group Air France-KLM juga ditandai dengan melantainya (IPO) saham perusahaan di Paris Euronext dan pasar Amsterdam serta di New York Stock Exchange.

Baca juga: Sejarah Merger Boeing dengan McDonnell Douglas, Sempat Ditentang Eropa sampai Presiden AS Turun Tangan

Group Air France-KLM dimiliki oleh pemegang saham, di mana negara Perancis adalah yang terbesar, dengan 28,6 persen saham, sedangkan negara Belanda saat ini memegang 9,3 persen.

Group Air France-KLM setiap tahun sedikitnya mengangkut lebih dari 77 juta penumpang. Mereka mengoperasikan 548 pesawat ke 318 destinasi di 118 negara.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru