Insiden penembakan yang terjadi di kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat, 15 Maret 2019 kemarin ternyata berdapak juga pada sektor transportasi udara. Sebagaimana yang sudah ramai diperbincangkan sejak akhir minggu kemarin, Brenton Tarrant, ‘sang eksekutor’ secara membabi-buta memuntahkan puluhan selongsong peluru dan menewaskan puluhan warga Muslim tak lama berselang setelah Ibadah Sholat Jumat di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood.
Baca Juga: Alami Turbulensi Parah, Air New Zealand Berikan Full Refund Kepada Penumpang
Demi menjaga keamanan dan keselamatan para penumpang, sejumlah maskapai yang melayani penerbangan domestik dari Christchurch dilarang untuk beroperasi sementara waktu – terhitung sejak insiden penembakan tersebut berlangsung. Untuk setidaknya 48 jam kedepan, otoritas penerbangan setempat melarang setiap maskapai untuk mengudara, dan terhitung sejak Sabtu (16/3/2019) pagi, layanan regional dari Christchurch sudah mulai beroperasi kembali.
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman newsie.co.nz (16/3/2019), pengoperasian kembali layanan udara dari kota Christchurch ternyata lebih cepat satu hari ketimbang informasi yang sebelumnya disampaikan. Tentu saja, ada penyaringan keamanan tambahan yang diberlakukan terhadap semua maskapai yang hendak bertolak dari Christchurch – semua maskapai harus tunduk terhadap kebijakan temporer ini.
Sebut saja maskapai Air New Zealand yang meminta kepada setiap penumpang yang hendak bertolak dari Christchurch untuk melakukan pengecekkan ulang terhadap status penerbangan mereka melalui situs resmi Air New Zealand. Selain itu, pihak maskapai juga meminta kepada para penumpangnya untuk datang ke bandara lebih awal guna melewati serangkaian proses pengecekan keamanan. Bisa jadi, serangkaian proses pengecekan di bandara ini ditujukan agar para pelaku tindak teror yang terkait dengan insiden Jumat lalu ini tidak melarikan diri via jalur udara.
Selain memberikan himbauan, Air New Zealand juga memberikan fleksibilitas kepada setiap penumpangnya untuk melakukan reschedule atau memesan ulang tiket terkait pelarangan operasi maskapai di Christchurch.
“Disarankan penumpang untuk melakukan konsultasi dengan pihak travel agent guna menindaklanjuti fleksibilitas yang kami tawarkan,” ujar salah seorang juru bicara Air New Zealand.
Sebenarnya, Pemerintah telah memberi tahu bahwa tidak ada ancaman khusus terhadap penerbangan dan tingkat ancaman penerbangan untuk New Zealand tetap rendah. Langkah-langkah penambahan keamanan ekstra di Christchurch ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian dan ketenangan terhadap maskapai dan pelanggan serta semua orang yang terlibat di dalamnya sampai investigasi terkait penembakan tersebut menemukan titik terang.