Pabrikan pesawat asal Rusia, Ilyushin (IL), mengumumkan bahwa prototipe pesawat terbarunya, Il-96-400M, hampir selesai. Pesawat yang dikembangkan dari seri sebelumnya tersebut (Il-96-300), saat ini tengah dalam tahap menempelkan sayap ke badan pesawat dan memulai pemasangan sistem kontrol penerbangan serta interior kabin. Perakitan akhir prototipe uji terbang dijadwalkan selesai sebelum akhir tahun ini, diikuti dengan serangkaian uji coba.
Baca juga: Sergey Vladimirovich Ilyushin – Dari Keluarga Petani Sukses Sebagai Founder Pabrikan Pesawat Rusia
Progres tersebut sebetulnya sangat molor dari target sebelumnya, yakni rampung pada akhir 2019. Dengan begitu, hampir dapat dipastikan, IL-96-400M belum akan mengudara pada akhir 2020 mendatang. Hal tersebut tentu sangat sejalan, mengingat, Ilyusin belum menerima satupun penawaran yang pasti untuk memboyong pesawat berbadan lebar tersebut.
Dikutip dari rusaviainsider.com, sepinya peminat pesawat yang dijanjikan bakal dilengkapi dengan berbagai fitur modern tersebut disinyalir disebabkan oleh banyak hal, mulai dari ketatnya persaingan, kurangnya pemasaran, hingga intrik politik. Hal tersebut (intrik politik) tentu sangat wajar, mengingat saat ini, produsen pesawat terbang komersial dikuasai oleh dua pabrikan besar, Boeing dan Airbus. Keduanya juga disokong oleh kubunya masing-masing, dalam hal ini AS (Boeing) dan Eropa (Airbus).
Meskipun demikian, direktur umum Ilyushin, Yury Grudinin, menampik kabar miring tersebut. Keterlambatan produksi pesawat dari jadwal yang sudah disepakati sebelumnya diakibatkan oleh peningkatan berbagai fitur canggih pesawat. Selain itu, jadwal padat VASO (Voronezh Aircraft Production Association) juga turut menyebabkan keterlambatan tersebut.
“Pergeseran kecil dari penerbangan perdananya dapat terjadi karena pabrik Voronezh sedang sibuk dengan proyek-proyek lain. Ini terus dimuat hingga 2026,” ujarnya.
Terlepas dari berbagai spekulasi dan keterangan atas keterlambatan tersebut, faktanya, pada tahun 2017, Ilyushin mengumumkan bahwa pengembangan pesawat IL-96-400M tersebut akan memerlukan suntikan finansial lebih dari 53 miliar rubel (US $ 0,85 miliar), termasuk 10 miliar rubel untuk penelitian dan pengembangan, 1,5 miliar rubel untuk meningkatkan fasilitas manufaktur VASO dan 42 miliar rubel untuk menambah modal perusahaan leasing milik negara, yang akan menjadi pelanggan pesawat. Pada tahun 2018, pemerintah Rusia pun kemudian mengalokasikan 1,32 miliar rubel ke induk perusahaan Ilyushin, United Aircraft Corporation (UAC) untuk program tersebut.
Dana sebesar itu tentu tak mengherankan, bila melihat dari kelengkapan fitur-fitur canggih pada pesawat tersebut. Salah satu yang terbaik adalah fitur sistem pertahanan udara untuk melawan rudal anti pesawat portabel atau man-portable air defence systems (MANPADS). Sistem tersebut sangatlah penting, mengingat, banyak insiden tertembaknya pesawat komersial di negara-negara yang tengah terlibat konflik akibat tidak dilengkapi oleh fitur tersebut.
Selain itu, nantinya, pesawat IL-96-400M akan memiliki tiga opsi, yakni tata letak kabin kelas ekonomi tunggal untuk 402 penumpang, konfigurasi dua kelas dengan 350 kursi, dan 305 kursi dalam tata letak tiga kelas. Pesawat tersebut juga akan disokong oleh mesin terbaru, PS-90A1, buatan Rusia, yang dikembangkan dari mesin sebelumnya.