Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanSeberapa Panas Kulit Pesawat Supersonik Selama Penerbangan?

Seberapa Panas Kulit Pesawat Supersonik Selama Penerbangan?

Pesawat supersonik terbang paling rendah di kecepatan lebih dari Mach 1 atau 1.234 km per jam. Dalam kecepatan tersebut, ditambah dengan ketinggian, tekanan, dan udara, keseluruhan struktur pesawat pasti mengalami perubahan, tertuama temperatur pada kulit pesawat supersonik. Lantas, seberapa panas kulit pesawat supersonik selama penerbangan?

Baca juga: Kadang Terasa Sangat Dingin Kadang Tidak, Berapa Suhu Rata-rata di Dalam Pesawat?

Kulit pesawat atau permukaan pesawat subsonik (terbang di bawah kecepatan Mach 1 atau di bawah kecepatan supersonik) umumnya berada di suhu normal atau mengikuti suhu di darat sesaat sebelum lepas landas. Saat lepas landas dan mulai naik ke ketinggian jelajah, permukaan atau lapisan luar pesawat mengalami penurunan suhu sekitar -25 derajat celcius.

Sejatinya, suhu udara luar di ketinggian 35 ribu kaki mencapai sekitar -55 derajat celcius. Namun, kulit luar jet subsonik, seperti Boeing 777, yang notabene terbang di kecepatan Mach 0,84, suhunya berkisar -35 derajat C). Perbedaan ini disebabkan karena perpindahan panas dari ambient ke pesawat yang menjalankan panas.

Berbeda dari pesawat subsonik yang terbang di bawah Mach 1, lapisan kulit luar atau permukaan pesawat supersonik jauh lebih panas. Perbedaannya bak langit dan bumi. Pada pesawat subsonik suhu kulit luar pesawat mencapai -35 derajat, pada pesawat supersonik justru berada di atas nol bahkam sangat panas melebihi panas di gurun pasir.

Baca juga: Video: Dahsyatnya Mesin Concorde Saat Lepas Landas, Alarm Mobil Sampai Bunyi!

Dilansir Simple Flying, perbedaan tersebut terjadi bukan karena struktur antar kedua pesawat melainkan mayoritas karena perbedaan kecepatan. Jadi, andai pesawat supersonik Concorde, misalnya, terbang di bawah Mach 1, maka permukaan kulit pesawat nyaris menyerupai pesawat subsonik.

Disebutkan, pada kecepatan Mach 1.5, kulit pesawat supersonik mengalami peningkatan suhu mencapai 30 derajat celcius. Saat ini, start up yang sedang mengembangkan pesawat supernonik, Aerion, memilih untuk menurunkan kecepatan menjadi Mach 1,4 semata meminimalisir efek peningkatan suhu pesawat, jauh di bawah kecepatan dan suhu Concorde.

Dahulu, pesawat supersonik Concorde terbang dengan kecepatan Mach 2.0 dan permukaan kulit pesawat suhunya mencapai 100 derajat celcius. Sangat panas. Pada radome atau bagian hidung pesawat, suhunya lebih panas lagi mencapai 130 derajat celcius. Pada kecepatan maksimum sekitar Mach 2.2, kulit pesawat Concorde bahkan diproyeksi mencapai suhu 150 derajat celcius.

Demikian juga dengan pesawat supersonik Boeing 2707 yang dirancang dengan kecepatan Mach 2.7, suhu permukaan kulitnya mencapai 200 derajat celcius.

Baca juga: Pesawat Lepas Landas dalam Kondisi Suhu Tinggi, Ternyata Bikin Maskapai Merugi

Suhu tinggi pada permukaan kulit pesawat tentu memberikan tantangan tersendiri dari segi desain, struktur, dan komponen pesawat. Bila desain, struktur, dan kompoenen pesawat kurang maksimal, ini akan menyebabkan pesawat lebih cepat mengalami apa yang disebut thermal fatigue. Pada pesawat supersonik Concorde, lapisan kulit luarnya menggunakan paduan Aluminium.

Saat ini, seiring kecanggihan teknologi, pesawat supersonik yang tengah dikembangkan berbagai perusahaan, salah satunya Boom Supersonic, memilih bahan komposit tahan suhu tinggi di kulit pesawat untuk mengatasi kelelahan termal (thermal fatigue) pada kulit pesawat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru