Tuesday, November 26, 2024
HomeBandaraSebentar Lagi, Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Rampung. Ini Dia Rinciannya!

Sebentar Lagi, Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Rampung. Ini Dia Rinciannya!

Demi mendukung pertemuan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) yang akan diadakan di Bali pada Oktober 2018 mendatang, sejumlah persiapan pun dilakukan – salah satunya adalah pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, yang berada di Kota Denpasar, Bali. Proyek yang menelan biaya sebesar Rp168 miliar ini dikabarkan bakal rampung lebih cepat dari jadwal yang sebelumnya diagendakan (September 2018). Dengan begitu, underpass ini dapat digunakan ketika perhelatan akbar tahunan yang akan diselenggarakan pada pertengahan Oktober mendatang.

Baca Juga: Ternyata 40% Turis Australia ke Bali Terbang Dengan JetStar

Sebagaimana yang dihimpun KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Simpang Tugu Ngurah Rai ini merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua. “Underpass ini dibangun bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Denpasar serta mendukung pertemuan tahunan IMF-WB tahun 2018,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dikutip dari laman liputan6.com.

Sementara itu menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII I Nyoman Yasmara mengatakan bahwa proyek underpass ini sudah rampung 99 persen tertanggal 27 Agustus kemarin. Dirinya menyatakan bahwa akan ada serangkaian uji leg dengan instansi kepolisian dan juga perhubungan untuk dinyatakan layak pakai oleh kedua instansi tersebut.

Selesai uji leg, rencananya acara melaspas akan dilaksanakan pada tanggal 12 September sebagai bentuk upacara persemian sebelum akhirnya bisa digunakan oleh publik. “Setelah itu baru akan dibuka untuk umum,” ujar Nyoman Yasmara. Menurut sebuah studi, underpass ini akan mengurangi kemacetan di daerah tersebut hingga 50 persen.

Sumber: Bali Travel News

Ketika sudah dibuka untuk umum kelak, nantinya kendaraan dari arah Denpasar menuju Nusa Dua maupun sebaliknya akan melewati jalan bagian bawah (underpass). Sementara kendaraan yang dari arah Denpasar menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun sebaliknya akan tetap menggunakan jalan atas.

Bisa dibilang, pengerjaan proyek yang dimulai sejak September 2017 ini terhitung cepat. Dikutip dari laman sumber lain, pada bulan Maret kemarin saja, pengerjaan proyek underpass dengan panjang 712m, lebar 17m, dan tinggi 5,1m ini baru rampung sekitar 40 persen. Adapun upaya percepatan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR adalah dengan menambah jumlah pekerja agar sistem pembagian 3 shift bisa berjalan.

Tapi jangan kira pengerjaan proyek ini bukan tanpa halangan. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII I Ketut Darmawahana mengatakan, “Salah satu tantangan dalam pembangunan underpass tersebut adalah lokasinya yang berdekatan dengan bandara, sehingga tidak dapat menggunakan peralatan konstruksi yang terlalu tinggi karena dikhawatirkan mengganggu pesawat yang hendak terbang dan mendarat.”

Baca Juga: Pelabuhan Benoa Berbeda dengan Tanjung Benoa di Bali

Adapun anggaran dalam proyek ini dikeluarkan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, Ditjen Bina Marga. Untuk masalah konstruksi, dikerjakan oleh PT. Adhi Karya-PT. Nindya Karya-PT. Wira KSO. Sementara untuk konsultan supervisi oleh PT. Wira Widyatama, PT. Aria Jasa Reksatama, dan PT. Tata Guna Patria (Joint Operation).‎

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru