15 Januari 2009 merupakan tanggal yang tidak bisa dilupakan oleh 155 penumpang maskapai US Airways Flight 1549. Ya, Kamis itu, para penumpang maskapai ini dipersilakan boarding menuju armada Airbus A320-214 dan pesawat yang hendak bertolak menuju Seattle-Tacoma International Airport ini diijinkan untuk mengudara dari Runway 4 Bandara LaGuardia, New York sekira pukul 15.24 waktu setempat. Semuanya berjalan lancar hingga beberapa insiden bird strike menimpa penerbangan ini.
Baca Juga: Sejumlah Fakta dari Proses Emergency di Pesawat Terbang
Beruntung, kejadian yang sampai diangkat ke layar lebar dengan judul “Sully” ini tidak memakan korban jiwa – sejumlah penumpang mengalami cidera ringan hingga parah. Dikutip KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, sekitar tiga menit setelah US Airways Flight 1549 mengudara, pesawat ini menabrak sekawanan angsa Kanada yang berimbas pada matinya kedua mesin.
Sebenarnya, pesawat ini berada di dalam jarak aman untuk mendarat di Bandara Teterboro, New Jersey. Namun kala itu pilot Chesley “Sully” Sullenberger dan kopilot Jeffery Skiles lebih memilih untuk melakukan pendaratan darurat di Sungai Hudson, di sebelah Timur NewYork.
10 tahun telah berlalu pasca kejadian yang dikenal sebagai “Miracle on the Hudson” ini, dan para penumpang, awak kabin, hingga pilot dan kopilot berkumpul di dalam sebuah ‘reuni’ untuk mengenang peristiwa yang hampir saja merenggut nyawa mereka semua. Tidak ada yang dapat dilakukan penumpang dan awak kabin selain mengucapkan terima kasih kepada Kapten Chesley “Sully” Sullenberger dan kopilot Jeffery Skiles atas kepiawaian mereka dalam mengendalikan pesawat yang sudah mati mesin tersebut.
Bertempat di Carolinas Aviation Museum – tempat armada Airbus A320-214 nahas ini ditempatkan, para saksi sejarah ini saling bertegur sapa satu sama lain sembari berusaha untuk mengenang kembali kejadian yang dinyatakan oleh National Transportation Safety Board sebagai “Pendaratan Darurat di Sungai Paling Sukses Sepanjang Sejarah Aviasi”.
“Ini merupakan kejadian yang sangat tidak terduga – dimana kami belum pernah dilatih secara khusus untuk mengangani kejadian semacam ini,” ujar Kapten Chesley “Sully” Sullenberger.
“Kami harus mengaplikasikan apa yang kami tahu, mengadaptasikannya, dan menerapkannya dengan cara baru untuk memecahkan masalah yang belum pernah kami lihat sebelumnya, dan menyelesaikannya dengan tepat pada kesempatan pertama, dalam waktu kurang dari tiga setengah menit,” lanjut sang Kapten sembari mengenang insiden tersebut.
Baca Juga: Lima Penyebab Umum Terjadinya Kecelakaan Pesawat
Sementara itu, seorang penumpang yang kala itu juga berada di dalam penerbangan tersebut, mengaku bahwa dirinya merasakan sebuah hantaman cukup keras sesaat setelah pesawat tinggal landas.
“Saya merasakan hantaman yang sangat kuat, seperti pesawat menabrak sebuah benjolan besar, dan tak lama berselang, saya mencium bau seperti kabel listrik atau daging yang terbakar. Kami meluncur turun, dan kami sadar bahwa pesawat belum berada di ketinggian yang cukup. Kami berbelok ke kiri dan saya bisa melihat bandara (LaGuardia) di ujung sayap,” kenang seorang penumpang yang turut hadir ke acara ‘reuni’ tersebut.
Masih banyak lagi cerita dari para penumpang yang tercurahkan pada acara tersebut, namun apa yang mereka lakukan tetaplah sama seperti apa yang mereka lakukan ketika sadar bahwa pendaratan darurat itu berjalan dengan mulus – berterima kasih kepada sang Kapten.