PT Transportasi Jakarta melakukan pelepasan uji coba sebanyak satu unit bus listrik, bekerjasama dengan Agen Penyedia Bus (APM) PT Higer Maju Indonesia (HMI) menghadirkan bus listrik yang aman dan nyaman bagi pelanggan. Adapun proses pelepasan ujicoba dilaksanakan di kantor pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur pada hari ini, Jumat (10/9/2021).
Baca juga: TransJakarta Mulai Uji Coba Komersial Bus Listrik Rute Balai Kota-Blok M
Pelepasan uji coba ini disampaikan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Sardjono Jhony Tjitrokusumo sebagai tindaklanjut dari penandatangan nota kesepahamanatau MoU Transjakarta bersama PT Higer Maju Indonesia (HMI) yang telah dilaksanakan pada 1 September 2021 lalu.
“Alhamdulillah, hari ini kita sudah bisa melakukan uji coba bus listrik dengan mengangkut pelanggan yang akan melayani masyarakat untuk rute Blok M – Balaikota (EV1). Ujicoba akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan ke depan tanpa dikenalan biaya atau gratis. Untuk saat ini kami tetap melalukan pembatasan pelanggan yakni maksimal diisi oleh 25 orang pelanggan termasuk yang berdiri,” ujar Jhony yang dikutip KabarPenumpang.com dari siaran pers.
Jhony menambahkan, proses uji coba ini lakukan sebagai salah satu tahapan dalam upaya merealisasikan rencana penggunaan kendaraan bus listrik berbasis baterai yang ramah lingkungan. Dalam hal ini, semua armada konvensional Transjakarta secara bertahap akan beralih menggunakan armada listrik.
“Keseriusan Transjakarta ini dibuktikan dengan berbagai layanan uji coba kendaraan listrik yang dimulai sejak tahun lalu. Dan hari ini kita menggandeng teman-teman dari PT Higer Maju Indonesia untuk ikut serta menjadi mitra strategis dalam penyediaan, pengadaan dan operasional bus listrik berbasis baterai tersebut,” katanya.
Jhony mengatakan, uji coba ini diharapkan bisa menjadi langkah kecil untuk lompatan besar sektor transportasi massal di masa depan, seperti emisi rendah atau bahkan nol. Hal ini tentunya dapat mengurangi polusi, mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM dan akhirnya bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik dan baterai.
“Kita juga berharap ini bisa memperkuat ekosistem kendaraan listrik di negara kita, menginspirasi banyak orang untuk beralih pada kendaraan listrik berbagai jenis dan memotivasi masyarakat untuk semakin mencintai transportasi publik kita,” imbuh Jhony.
Sebagai informasi, bus listrik merk Higer ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bus konvensional, seperti tidak menimbulkan polusi, biaya perawatan yang relatif murah, hingga baterai yang tahan lama. Dengan daya baterai yang bisa diisi ulang maksimum tiga jam, bus listrik Higer mampu melaju hingga sejauh 250 kilometer.
Selain itu, bus ini juga memiliki keungulan lainnya seperti pintu akses naik turun pelanggan yang luas, sehingga pengguna kursi roda bisa dengan bebas memasuki bus dari pintu depan maupun pintu belakang. Tak hanya itu, pengguna kursi roda juga mendapat area yang lebih luas di dalam bus dibandingkan area kursi roda di bus pendahulunya. Jadi bisa dibilang, moda transportasi ini lebih inklusif dan lebih friendly untuk para pelanggan nantinya.
Sebelumnya, Transjakarta juga telah melakukan uji coba sebanyak dua unit bus yang bekerjasama APM PT Bakrie Autopart pada tahun 2020 lalu. Ke depan, Transjakarta terus membuka kesempatan selebar-lebarnya kepada penyedia bus lainnya untuk bekerjasama dengan kami dalam upaya menghadirkan bua listrik yang aman dan nyaman.