GoJek, Decacorn Indonesia ini mulai mengganti nama aplikasi Get di Thailand pada Kamis (17/9/2020). Penyedia layanan ride hailing ini menggunakan nama GoJek sebagai penggantinya dan menandakan integrasi satu merek antara aplikasi di Indonesia maupun Thailand.
Baca juga: GoJek Luncurkan “GoGreener Carbon Offset” Guna Bantu Pelanggan Imbangi Emisi Perjalanan
Penggantian nama ini dilakukan sekitar sepuluh minggu setelah GoJek mengumumkan rencana untuk menyatukan merek di Thailand dan Vietnam. Di mana pada Juli 2020 kemarin, Get juga mengatakan akan menyatukan aplikasi dan mereknya di bawah GoJek sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membuat dampak positif dan mendorong inovasi bagi pelanggan di pasar Thailand.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, penyatuan merek ini membawa mereka ke dalam satu platform teknologi untuk menantang Grab yang sudah beroperasi lebih luas di wilayah tersebut. Selain itu, dengan penyatuan merek ini, pada aplikasi baru akan membantu pengguna mengakses pengiriman makanan, ojek motor, kurir dan e-wallet.
“Setelah kami menjajal pasar dengan menggunakan merek lokal Get selama 18 bulan, inilah saatnya mengubah merek dan meluncurkan Gojek di bawah merek aplikasi tunggal,” kata General Manager Gojek Thailand, Pinya Nittayakasetwat.
Tak hanya itu, Pinya mengatakan, penyatuan merek menghadirkan tampilan baru dengan beberapa peningkatan fitur dan memberi pengalaman pelanggan yang lebih baik serta keamanan yang ditingkatkan.
“Strategi penyatuan merek akan meningkatkan pengalaman pengguna dan berusaha untuk membuat langkah besar dalam investasi dan ekspansi yang cepat,” ujarnya.
GoJek menawarkan kupon diskon senilai 2500 baht ($80) kepada pengguna baru hingga akhir bulan ini untuk memperluas basis pelanggannya. GoJek sendiri beroperasi di Singapura, Filipina, Vietnam dan Thailand.
GoJek memiliki lebih dari 50 ribu pengemudi dan 30 ribu pedagang makanan yang bekerja sama di Thailand, di mana pengiriman makanan sedang booming karena pandemi virus Corona. Tetapi persaingan di antara para pemain termasuk Grab, Line, dan Foodpanda juga semakin ketat.
Pakar e-commerce Pawoot Pongvitayapanu mengatakan bersatunya brand di bawah Gojek di Thailand akan memudahkan investor melihat pertumbuhan semua pengguna Gojek.
Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di putaran pendanaan berikutnya.
Baca juga: Dukung Proses Pemesanan Bagi UMKM, GoJek Luncurkan Aplikasi Selly
“Merek lokal mungkin terlalu lemah untuk menjadi menarik,seraya menambahkan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan gerakan seperti itu, karena pengguna dan restoran sudah terbiasa dengan layanan pesan-antar makanan setelah pandemi,” ujar Pawoot.