Jumat siang, 15 Maret lalu sebuah Airbus 320-200CEO Batik Air dengan registrasi PK-LUW dan nomor penerbangan ID 6262 mendapat kawalan langsung dari dua jet tempur Sukhoi Su-30. Pesawat dengan rute Jakarta menuju Makassar dengan 7 awak dan 115 penumpang ini terpaksa di intercept untuk selanjutnya di force down alias dipaksa mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Baca juga: Terima Pesan Hoax, Eurofighter Typhoon Inggris Paksa Mendarat Ryanair
Pengerahan jet tempur mutahkir dari Skadron Udara 11 tentu bukan karena sembarang tujuan, melainkan jet tempur ini diterbangkan atas perintah Kosek Hanudnas II, pasca diperoleh informasi pesawat dibajak 60 menit mengudara dari Jakarta.
Tapi tunggu dulu, peristiwa di atas adalah bagian dari Join Emergency Response Plan Exercise yang memiliki skenario latihan pembajakan (hijack) dalam penerbangan. Dikutip dari siaran pers (15/3), rangkaian kegiatan latihan melibatkan personil dari berbagai divisi Batik Air, TNI Angkatan Udara Lanud Sultan Hasanuddin, Kosek Hanudnas II, Airnav dan Bandar Udara Sultan Hasanuddin. Latihan penanggulangan tanggap darurat (emergency response plan exercise) dihadiri dan disaksikan secara langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt. Achmad Luthfie dan Komandan Wing Udara 5 Kolonel Pnb Hermawan Widhianto.
Seluruh proses penanganan pesawat, tamu dan bagasi dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Penerbangan ID-6262 berangkat tepat waktu (on time), lepas landas pukul 08.40 WIB dari Soekarno-Hatta dan tiba di Makassar pada pukul 12.05 WITA.
Setelah 60 menit mengudara, diketahui bahwa penerbangan ID-6262 mengalami pembajakan oleh teroris. Pilot menjalankan prosedur dengan berkoordinasi dan menyampaikan informasi kepada Air Traffic Controller (ATC) bandar udara tujuan. Atas keterangan tersebut, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin mengambil langkah pengamanan kepada pesawat Batik Air ID-6262 dengan menginstruksikan dua pesawat Sukhoi 30 untuk melaksanakan pengawalan dan force down ID-6262 di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar.
Setelah berkoordinasi dengan Kosek Hanudnas II, dua pesawat Sukhoi 30 tersebut berhasil melaksanakan intercept, identifikasi dan force down sesuai dengan SOP. Setelah pesawat Batik Air ID 6262 mendarat dengan aman di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, proses pengamanan di darat dilakukan oleh TNI Angkatan Udara Lanud Sultan Hasanuddin, Petugas keamanan Bandar Udara dan Pihak terkait lainnya. Dengan kerjasama dan koordinasi yang baik, teroris dapat ditangkap dan diamankan untuk penanganan lebih lanjut. Seluruh crew dan tamu Penerbangan Batik Air ID 6262, berada dalam kondisi aman. Proses penurunan tamu dan bagasi berjalan normal.
Baca juga: Saat Terjadi Pembajakan, Inilah Sinyal Rahasia Yang Dapat Dikirimkan Oleh Pilot
Kegiatan ini merupakan latihan terpadu yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan yang bertujuan untuk menguji fungsi komunikasi, komando dan koordinasi antar-stakeholder sesuai dengan Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Response Plan).