Meski lebih dikenal sebagai manufaktur persenjataan global, Saab AB dari Swedia juga punya reputasi dalam penyediaan sistem navigasi bagi kepentingan sipil. Seperti kabar terbaru datang dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur. Di bandara ketiga terbesar di Indonesia yang dikelola PT Angkasa Pura I ini, Saab diwartakan telah memasok sistem operasional landasan.
Baca juga: Digital Air Traffic Solutions, Saatnya Menara ATC Dikendalikan Secara Remote
Dikutip KabarPenumpang.com dari siaran pers Saab.com (12/3/2018), teknologi yang digunakan di Bandara Juanda adalah Advanced-Surface Movement Guidance and Control System (A-SMGCS). Sistem ini disebut-sebut dapat memberikan pengawasan terhadap area landas pacu, taxiway, dan stand and om approach.
Dalam paket pengadaan di Bandara Juanda, Saab memasok sistem multilaterasi permukaan, vehicle locates (VeeLo), fusion processing, peringatan keamanan dan posisi kerja pengontrol. Sistem ini dilengkapi RU7, stasiun induk multilaterasi Saab yang canggih ditambah sistem pemrosesan modern untuk menciptakan kesadaran situasional (situational awareness) bagi operator ATC (Air Traffic Control).
“Kami bangga dapat bekerjasama dengan mitra di Indonesia untuk meningkatkan keamanan lewat alat manajemen lalu lintas yang canggih,” ujar Mike Gerry, head of business unit Air Traffic Management.
Baca juga: Bandara Cranfield Bakal Adopsi Digital Air Traffic Solution dari Saab
Selain A-SMGCS, Saab di Bandara Juanda juga melakukan implementasi Air Traffic Management (ATM) mencakup operasi bandara, sensor pengawas, Air Traffic Control (ATC), otomasi, pengambilan keputusan kolaboratif dan menara digital. Sampai saat ini solusi sejenis telah dihadirkan Saab di 100 lokasi pada 45 negara.