Di dunia, kebijakan sebuah negara terkait bandara internasional sangat beragam. Indonesia, misalnya, mempunyai kurang lebih 30 bandara internasional. Tetapi, Indonesia memiliki wilayah yang cukup luas.
Baca juga: Ngeri, di Bandara Dubai, Mata Jadi Paspor Wisatawan!
Kendati begitu, tak selamanya negara besar memiliki banyak bandara internasional, ada juga negara kecil yang juga punya banyak bandara internasional. Latar belakangnya tentu berbeda-beda. Namun yang paling menarik tentu Uni Emirat Arab (UEA).
Negara yang terletak di barat daya Asia dan dikelilingi Teluk Oman dan Teluk Persia di antara Oman dan Arab Saudi ini diketahui mempunyai 12 bandara internasional. Padahal, luas wilayahnya hanya 83.600 km² atau seluas gabungan Jawa Barat dan Jawa Timur, yang notabene hanya mempunyai tiga bandara internasional.
Dilansir Simple Flying, dari 12 bandara internasional di UEA, tentu yang paling masyhur adalah Bandara Internasional Abu Dhabi (AUH) dan Bandara Internasional Dubai (DXB). AUH, atau bandara terbesar kedua di UEA, adalah homebase maskapai Etihad. Adapun DXB, bandara terbesar di UEA yang juga maskapai tersibuk keempat di dunia, merupakan homebase maskapai Emirates.
Selain dua itu, ada 10 bandara lainnya yang sebetulnya juga memiliki fasilitas tak kalah mentereng. 10 bandara tersebut yaitu:
Bandara Eksekutif Al Bateen (AZI). Bandara eksekutif dekat Abu Dhabi. Ini adalah bandara utama sebelum AUH dibangun pada 1980an.
Bandara Internasional Al Ain (AAN). Terletak di Timur Laut Abu Dhabi, melayani beberapa penerbangan regional.
Bandara Internasional Dubai World Central atau Al Maktoum (DWC). Bandara dibuka pada tahun 2010 dan saat ini melayani beberapa maskapai penerbangan regional. Renovasi besar-besar sudah dimulai dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2027.
Bandara Internasional Fujairah (FJR). Saat ini hanya mengoperasikan penerbangan kargo.
Bandara Internasional Sharjah (SHJ). Bandara penumpang dan di utara UEA. Ini adalah main homebase untuk maskapai LCC Air Arabia dan juga melayani beberapa maskapai India dan Asia lainnya.
Bandara Internasional Ras Al Khaimah (RKT). Terletak di ujung utara UEA, melayani beberapa penerbangan regional, termasuk SpiceJet dan Air Arabia.
Bandara Sir Bani Yas (XSB). Bandara kecil yang melayani Pulau Sir Bai Yas di selatan UEA. Dulunya memiliki layanan domestik ke Abu Dhabi, tetapi ini dihentikan pada tahun 2017.
Terlepas dari berbagai perbedaan atau fungsi masing-masing bandara internasional di UEA, yang pasti, hanya ada satu alasan spesifik mengapa Negara Teluk tersebut memiliki banyak bandara internasional.
Alasannya lebih ke bentuk pemerintahan. UEA diketahui memiliki tujuh Emirat, yaitu Abu Dhabi (sumber minyak UEA), Ajman, Dubai (kota terbesar di UEA), Fujairah, Ras Al Khaimah, Sharjah, dan Umm Al Quwain.
Masing-masing Emirat memiliki wilayah, pemerintahan, dan penguasa sendiri. Mereka berhak untuk mengontrol, membuat kebijakan, dan mengatur keuangan sendiri; termasuk membangun dan mengelola bandara sendiri.
Baca juga: Etihad Kerja Sama dengan Bandara Abu Dhabi Hadirkan Kursi Roda Otomatis
Maka dari itu, tak heran bila lima dari tujuh Emirates (Abu Dhabi, Dubai, Fujairah, Ras Al Khaimah, dan Sharjah) memutuskan membangun dan mengelola bandara internasional sendiri, alih-alih terpusat di satu bandara besar.
Selain itu, sistem pemerintahan UEA juga tak mengherankan dua emirat di antaranya memiliki dua maskapai yang saling sikut sekalipun berada di satu negara yang sama, Emirates, yang jadi andalan Emirat Dubai, dan Etihad, maskapai dari Emirat Abu Dhabi.