Seorang pelatih lumba-lumba sejak awal tahun 2020 memiliki pekerjaan baru sebagai seorang pramugari. Pramugari itu bernama Cierra dan mengatakan bahwa banyak orang membuat pekerjaan ini tampak seperti paling glamor yang pernah ada. Padahal menurutnya, ternyata tidaklah semua glamor.
Baca juga: Intip First Cabin, Hotel Kapsul di Jepang dengan Desain Kabin Mewah Pesawat
Di mana salah satu sisi kurang glamor adalah situasi kehidupannya. Cierra tinggal di Florida, tetapi pekerjaannya berbasis di New York dan harus tinggal ketika dijadwalkan untuk penerbangan awal. Dilansir KabarPenumpang.com dari insider.com (10/9/2021), untuk memudahkan pekerjaan dalam penerbangan awal, dia membayar sewa ke The Hotel Crash Pad Network.
Ini adalah perusahaan yang mengatur akomodasi staf maskapai untuk tinggal di crash pad yang pada dasarnya adalah sebuah asrama untuk awak kabin dan pilot. Menurut Cierra, padnya adalah persilangan antara rumah frat dan rumah dari “Big Brother.” Dia menambahkan, daya tarik dari crash pad adalah biayanya yang lebih murah dari pada hotel biasa.
Meski begitu, harganya tergantung pada lokasi dan seberapa sering awak kabin dan pilot berencana untuk menginap. Cierra mengatakan, untuk membayar sebulan hanya mengocek kantong $350 atau sekitar Rp4,9 juta. Meski begitu, Cierra hanya menghabiskan sebelas hari di crash pad New York City.
The Hotel Crash Pad Network mengubah dua kamar hotel menjadi akomodasi tunggal. Sama seperti kamar biasanya, di dalam kamar mandi dilengkapi dengan sampo, kondisioner dan sabun dalam botol mini. Tapi ketika tiba diruang tidur, Anda akan tahu kenapa biaya yang dibayar Cierra cukup murah.
Alih-alih tempat tidur king, ada satu set tempat tidur susun dan tiga kasur twin. Ada juga kamar yang bersebelahan dengan pengaturan serupa. Cierra mengatakan, dia tinggal bersama-sama, di mana sepuluh orang dapat berbagi dua kamar dan dua kamar mandi.
Meskipun daya pikat utama adalah harganya, Cierra menambahkan bahwa ada beberapa manfaat lain yang didapat dengan tinggal di crash pad-nya. Misalnya, dia dekat dengan bandara, mendapat transportasi bandara gratis, dan crash pad-nya termasuk tata graha, yang berarti tidak pernah ada pertengkaran tentang kerapian. Cierra mengatakan, meski begitu ada banyak tantangan yang harus dilewati selama tinggal di crash pad.
“Anda tahu apa yang Anda hadapi ketika Anda memutuskan untuk mendaftar ke crash pad. Itu biasanya termasuk mendengkur, alarm terus berbunyi, kurangnya privasi, dan orang-orang berpesta hingga larut malam,” kata Cierra.
Pada akhirnya, Cierra memberi tahu bahwa dia suka tinggal di tempat yang tepat untuk orang-orang dan petualangan. Selama beberapa bulan terakhir, dia mengatakan bahwa dia mengenal awak kabin, pilot dan staf hotel lainnya.
Baca juga: Inilah 14 Tugas Awak Kabin Pesawat Yang Jarang Diketahui
“Saya bisa datang ke hotel ini dan rasanya seperti keluarga. Ini benar-benar seperti ‘Suite Life of Zach and Cody.’ Saya suka berada di sini,” katanya.