Apa Anda tahu persamaan antara Riyadh dan Jakarta? Selain dua kota ini merupakan Ibukota dari negara masing-masing dan didaulat sebagai salah satu kota terpadat di negaranya, ada kesamaan lain yang terpancar dari kedua kota ini.
Ya, antara Jakarta dan Riyadh sama-sama tengah menggembleng proyek Light Rapid Transit (LRT) yang dicanangkan rampung dalam waktu dekat ini. Mari tinggalkan proyek LRT Jakarta sejenak dan menaruh fokus di Riyadh Metro, calon tulang punggung transportasi di Jazirah Arab.
Baca Juga: Sedang dalam Pengiriman, Ini Dia Spesifikasi LRT Jakarta
Dilansir KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, proyek yang ditunggangi oleh High Commission for the Development of Arriyadh (ADA) ini diperkirakan akan melakukan soft opening pada 2019 mendatang, dan membuka layanan penuhnya dua tahun berselang. Nantinya, jalur sepanjang 176 km ini akan dipecah menjadi enam jalur, dengan 85 stasiun pendukung. Adapun karakter dari proyek ini menggabungkan jalur atas (elevated) dan bawah tanah (underground).
Enam jalur tersebut ditandai dengan warna – Blue, Red, Orange, Yellow, Green, dan Purple Line.
Blue Line (line code: 1)
Jalur kedua terpanjang di proyek ini mencakup 22 stasiun dengan panjang 38 km. Dilengkapi dengan empat stasiun interchange, jalur ini nantinya siap mengantarkan penumpang dari King Salman Bin Abdul Aziz Street yang berada di Utara menuju ke daerah Selatan.
Red Line (line code: 2)
Jalur yang memiliki 13 stasiun ini membentang sejauh 25,3 km dari sebelah Barat Riyadh menuju Timur di sepanjang King Abdullah Road. Didominasi oleh jalur elevated, jalur ini sendiri rencananya memiliki tiga stasiun interchange.
Orange Line (line code: 3)
Jalur terpanjang di jaringan Riyadh Metro ini (40.7 km) memiliki 20 stasiun di dalamnya, dengan dua stasiun interchange. Kereta ini sendiri akan mengular dari dekat Jeddah Expressway dan berakhir di dekat kamp Garda Nasional Khashm El Aan.
Yellow Line (line code: 4)
Membentang sejauh 29,6 km, jalur ini dilengkapi dengan delapan stasiun, dimana tiga diantaranya berdampingan dengan Purple Line. Kereta ini sendiri akan mengular dari Bandara Internasional King Khaled menuju the all new King Abdullah Financial District (KAFD).
Green Line (line code: 5)
Kereta yang mengular di dalam terowongan di sepanjang King Abdulaziz Street ini merupakan yang terpendek dari semuanya – hanya 12,9 km. Dengan dilengkapi oleh 10 stasiun dan dua stasiun interchange, kereta yang mengular di jalur ini siap mengantar Anda dari King Abdul Aziz Historical Centre dan Riyadh Airbase, sebelum terhubung dengan King Abdullah Road.
Purple Line (line code: 6)
Jalur terakhir ini memiliki panjang 29,9 km yang dilengkapi dengan delapan stasiun. Kereta yang mengular di jalur ini akan berangkat dari King Abdullah Financial District (KAFD) dan layanan berakhir di Prince Saad Ibn Abdulrahman Al Awal Road.
Untuk Blue dan Red Line, operator mempercayai Siemens Inspiro sebagai fleet yang akan mengangkut penumpang. Dibekali 45 rangkaian kereta empat gerbong pada Blue Line, dan 29 rangkaian kereta dua gerbong. Dirancang dan dibangun oleh konsorsium BACS, proyek yang dipimpin oleh Bechtel dan termasuk Almabani General Contractors, Consolidated Contractors Company, dan Siemens ini berkutat di bawah kontrak senilai US$9,45 miliar.
Sedangkan untuk Orange Line, sebanyak 47 rangkaian kereta dua gerbong bermerk Bombardier Innovia Metro-lah yang akan melayani penumpang. ArRiyadh New Mobility lah yang mendesain dan membangun jalur dengan kontrak kerja senilai US$5,21 miliar.
Baca Juga: Lahore Metro, LRT Pertama di Pakistan Siap Mengular Desember 2017
Sedangkan untuk Yellow, Green, dan Purple Line, operator kereta mempercayai Alstom Metropolis dari Perancis sebagai moda pengangkutnya. Ketiga jalur ini masing-masing menggunakan 69 rangkaian kereta dua gerbong. Konsorsium FAST yang bekerja sama dengan Samsung C & T, Alstom, Strukton, Freyssinet Arab Saudi, Typsa, dan Setec ini saling bahu membahu dalam proyek senilai US$7,82 miliar.
Kabar terbaru menyebutkan, serangkaian uji coba telah dilakukan guna mempersiapkan pembukaan jaringan LRT ini, sebut saja armada Alstom Metropolis yang diuji coba pada tanggal 4 April 2018 kemarin.