Monday, November 25, 2024
HomeBandaraRibut di Penerbangan Garuda Indonesia, Pasangan Mabuk ini Paksa Kapten Lakukan Pendaratan...

Ribut di Penerbangan Garuda Indonesia, Pasangan Mabuk ini Paksa Kapten Lakukan Pendaratan Tak Berjadwal

Lagi, penumpang yang berada di bawah pengaruh minuman beralkohol mengacaukan sebuah penerbangan – dan sialnya itu merupakan penerbangan GA728 milik Flag Carrier Garuda Indonesia. Tidak hanya satu, melainkan sepasang muda-mudi inilah yang akhirnya membuat sang kapten penerbangan memutuskan untuk melakukan pendaratan tak berjadwal. Seperti yang sudah Anda bayangkan, penerbangan menuju Perth, Australia dari Denpasar, Bali ini pun mengalami keterlambatan.

Baca Juga: Mabuk Berat! Pria Muda Kencingi Penumpang Lain dalam Penerbangan ke Jepang

Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman news.com.au (29/8/2018), mulanya, penerbangan yang dijadwalkan mendarat di Perth pada Senin (27/8/2018) pukul 23.00 waktu setempat ini berjalan dengan lancar. Menurut penuturan sejumlah penumpang yang berada di dalam penerbangan yang sama pun mengatakan bahwa pasangan ini nampak riang dan tampak tidak ada masalah.

Namun tak berselang lama, percekcokan mulai terjadi diantara keduanya. Entah sejak kapan pasangan ini menenggak minuman keras, namun dapat dipastikan bahwa mereka dalam kondisi mabuk ketika tengah cekcok. Para penumpang yang berada di dalam kabin pun tidak bisa menyimpulkan apa yang mereka tengkarkan, namun menurut seorang penumpang yang bernama John Caputo, pertengkaran tersebut sangatlah hebat.

Ia menuturkan bahwa penumpang lain harus turun membantu petugas keamanan untuk menangani si pria yang semakin tidak bisa dikendalikan tersebut. “Mereka (petugas keamanan) harus meringkusnya, setelah terus meminta dia tenang, menggunakan kekuatan untuk memaksa dia tetap di kursi karena dia ingin keluar. Sampai-sampai ia harus diikat dengan menggunakan cable ties,” tutur John menceritakan apa yang terjadi.

Baca Juga: Diamankan Karena Berteriak ‘Bom,’ Pria Ini Ternyata Mabuk

Akibat kejadian ini, sebagai langkah keamanan, sang kapten penerbangan terpaksa melakukan pendaratan tak berjadwal di Port Hedland, sekitar dua jam penerbangan dari Perth. Setibanya di Bandara Port Hedland, pria yang berusia 32 tahun dan wanita yang berusia 29 tahun asal Perancis yang tinggal di Perth ini lalu digelandang oleh petugas kepolisian guna dimintai keterangan lebih lanjut mengenai kekacauan yang mereka timbulkan di penerbangan GA728.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru