Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Sisingamangaraja resmi berganti nama menjadi Stasiun MRT ASEAN. Pergantian nama ini sendiri dihadiri oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia dan perwakitan tetap negara-negara ASEAN.
Baca juga: Komikus Jepang Kritik Hutang Pembangunan, MRT Jakarta: “Tidak Ada yang Namanya Terlambat Bayar”
Perubahan nama tersebut dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena Jakarta bukan hanya ibukota Indonesia tetapi juga ibukota ASEAN. Dengan perubahan nama ini, berharap adanya penguatan komitmen Indonesia untuk berperan di tingkat regional.
Ternyata setelah berganti nama, stasiun ini rencananya juga akan terintegrasi dengan halte dari transJakarta CSW. Anies mengatakan kedua moda transportasi massal ini sendiri akan tersambung dengan eskalator.
“Nanti akan ada di sudut barat utara, ada fasilitas eskalator untuk bisa naik ke atas (Halte CSW),” ujar Anies yang dikutip KabarPenumpang.com dari kompas.com (10/4/2019).
Dia mengatakan, pihaknya kini tengah memfinalisasi desain integrasi yang disayembarakan ke publik. Anies berharap masalah integrasi Stasiun ASEAN dan Halte CSW bisa menjadi contoh untuk memikirkan integrasi sebelum melakukan pembangunan.
“Anda mau contoh sempurna perencanaan tidak terintegrasi? Stasiun ini dan halte TransJakarta di situ. Dibangun dalam waktu yang bersamaan tetapi dalam perencanaannya pun tidak memikirkan ketersambungan,” kata Anies.
Stasiun MRT ASEAN sendiri letaknya berada di tengah lintas MRT fase I Bundaran HI-Lebak Bulus dan Halte CSW yang dilewati TransJakarta merupakan koridor 13 Ciledug-Tendean dan memiliki 118 anak tangga. Sebelumnya pada Maret lalu Stasiun MRT juga sudah terintegrasi dengan TransJakarta di halte Bundaran HI.
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono, mengaku, saat ini baru halte bus TransJakarta Bundaran HI yang terintegrasi langsung dengan Stasiun MRT. Sebab, sedari dulu Jepang memang mendesain MRT terkoneksi dengan moda lain hanya di Bundaran HI.
Namun, karena pemerintah sekarang ingin integrasi, bukan elimininasi, pihaknya tengah mempersiapkan halte lain yang terintegrasi dengan MRT seperti di Bundaran HI. Misalnya, di Tosari yang akan dikerjakan April ini.
Baca juga: BYD K9 – Inilah Bus Listrik untuk Koridor 13 TransJakarta
Agung mengatakan, halte TransJakarta akan terintegrasi dengan Stasiun Dukuh Atas. Namun, karena mediannya terlalu kecil, tidak memungkinkan untuk membuat terowongan seperti halte Bundaran HI. Untuk itu, halte TransJakarta di Tosari diperpanjang lebih dekat ke menara BCA, Grand Indonesia, atau Hotel Mandarin, sehingga penumpang lebih mudah berpindah moda.