Wanita tertinggi di dunia versi Guinness Book of World Records, Rumeysa Gelgi, akhirnya naik pesawat untuk pertama kalinya. Beruntung, penerbangan pertamanya dari Istanbul, Turki, ke San Francisco, Amerika Serikat (AS) menempuh perjalanan 13 jam di udara dan total penerbangan 19 jam bersama Turkish Airlines berjalan lancar dan membuatnya ingin menjajal penerbangan berikutnya sekalipun penuh perjuangan.
Baca juga: Japan Airlines Bingung Saat Orang Terberat di Dunia Naik Pesawat, 16 Kursi Jadi ‘Korban’
Memiliki tinggi badan 215,16 sentimeter atau setara 7 kaki membuat Rumeysa Gelgi membutuhkan penanganan khusus sebagai penumpang, ditambah sindrom Weaver yang dideritanya.
Diketahui, sindrom Weaver yang dideritanya tidak hanya membuat ia memiliki tinggi badan, jemari, tangan, dan punggung terpanjang di dunia, tetapi juga membuat pergerakan sendinya terbatas, usia tulang tumbuh sangat pesat, dan pada akhirnya tidak memiliki kestabilan saat berjalan serta kesulitan bernapas saat menelan.
Sedang di darat saja memiliki berbagai kesulitan dengan postur dan sindrom yang dideritanya apalagi di pesawat yang memang memiliki lingkungan berbeda dari daratan. Itu sebab, penerbangan pertama wanita tertinggi di dunia itu membutuhkan persiapan dan penanganan khusus oleh pihak bandara asal dan tujuan serta maskapai.
Dalam laman Instagram resminya, ia mengaku sampai dibantu oleh banyak petugas sejak di bandara Istanbul sampai di Bandara San Francisco, termasuk tim medis khusus dari pihak ketiga yang melayani penumpang di bandara, staf bandara, petugas Turkish Airlines selaku maskapai, sampai petugas bea cukai pun ikut membantunya.
Secara pribadi, ia mengaku juga banyak dibantu oleh petinggi-petinggi Turkish Airlines dalam rangka mensukseskan penerbangan pertamanya itu. Salah satu yang paling krusial adalah mencopot enam kursi di pesawat dan menggantinya dengan tandu khusus untuknya berbaring.
Ya, wanita yang juga seorang pengacara dan web developer itu tidak duduk di kursi melainkan tidur di tandu khusus dengan seat belt yang juga didesain khusus selama penerbangan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih pertama kepada Bapak Ahmet Bolat, Ketua Dewan Direksi @turkishairlines dan kemudian Bapak Ramazan Yaşa, Manajer Hubungan Pelanggan @turkishairlines yang secara pribadi mengatur seluruh proses ini. Ini adalah perjalanan pesawat pertama saya, tetapi tentu saja ini bukan yang terakhir,” tulisnya, seperti dilihat KabarPenumpang.com di akun Instagram @rumeysagelgi.
Rumeysa Gelgi, yang juga warna negara Turki dan tinggal di California, AS, itu mengaku akan terbang ke berbagai belahan dunia bersama Turkish Airlines yang terbukti menanganinya dengan baik selama di bandara, di penerbangan, sampai di bandara tujuan.