Senin kemarin (15/5/2017), sebuah video dua penumpang perempuan jambak-jambakan tersebar di sebuah akun Twitter. Dilansir KabarPenumpang.com dari kompas.com (15/5/2017), PT Kereta Api Commuter Jakarta (KCJ) membenarkan adanya video yang saat ini menjadi viral di media sosial tentang dua penumpang perempuan saling jambak di dalam kereta listrik (KRL).
Adanya perkelahian ini akibat perebutan tempat duduk di dalam gerbong kereta khusus wanita dan penumpang lainnya berusaha untuk melerai. Diketahui, viralnya video ini dari postingan pemilik akun Twitter @nibrasnada.
Vice President Manager Komunikasi PT KCJ Eva Chairunnisa mengatakan kejadian ini terjadi sekitar awal April lalu di relasi Bekasi. “Keduanya penumpang langsung turun,” ujar Eva. Kedua perempuan tersebut yang tidak diketahui identitasnya merupakan penumpang kereta relasi Jakarta Kota – Bekasi. Dalam video tersebut keduanya terlihat saling jambak-jambakan dan sempat menendang. Para penumpang lainnya sudah meleraikan keduanya. Tetapi tetap saja setelah dilerai keduanya masih saling memaki satu dengan lainnya.
Namun, sebagian besar penumpang lainnya hanya menonton dan tidak berbuat apa-apa saat kejadian tersebut berlangsung. Ketika pertengkaran berakhir wajah kedua perempuan tersebut terlihat merah padam dan rambut acak-acakan akibat jambakan.
Tetapi, selain masih saling memaki keduanya juga saling melotot satu dengan yang lain. Untungnya dalam video tersebut kedua perempuan yang saling jambak tersebut tidak terluka.
Beberapa penumpang ada juga yang sempat berkata “kaya anak kecil, malu sama umur kali.” Saat kejadian ini, petugas yang biasanya berjaga sedang berada di gerbong lain dan kondisi dalam video terlihat gerbong wanita sangat sesak dan padat karena jam pulang kerja.
Atas kejadian ini, Eva mengimbau kepada semua penumpang KRL agar saling menjaga ketertiban di dalam gerbong. Tak hanya itu, petugas keamanan juga tak segan untuk menurunkan penumpang yang membuat keributan di stasiun terdekat.
“Kalau sampai menimbulkan keributan besar atau korban luka atau ada laporan dari salah satu penumpang yang merasa menjadi korban akan dibawa ke pos pengamanan. Penting untuk menjaga ketertiban di KRL agar tidak mengganggu penumpang lainnya,” ujar Eva.